Maksimalkan Persiapan Menjadi Guru, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Kupas Modul Ajar SMA/SMK

Maksimalkan Persiapan Menjadi Guru, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Kupas Modul Ajar SMA/SMK

Foto: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Menggelar Bedah Modul Ajar-(Fenny)-

RADARMETRO - Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.

Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. 

Mengingat pentingnya modul ajar bagi seorang guru khsususnya guru Bahasa Inggris maka mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris menggelar bedah modul ajar bersama Fenny Thresia, M.Pd (Fasilitator Sekolah Penggerak) dan Widiani Trisnaningsih, S.Pd.,M.Pd (Ketua MGMP Bahasa Inggris SMK Kota Metro).

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester IV dan VI bertempat di Aula HI Universitas Muhammadiyah Metro, Rabu (05/07/2023).

Widiani Trisnaningsih, S.Pd.,M.Pd. mengutarakan modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.

BACA JUGA:Pengertian dan Dampak Redenominasi

“Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna,”ujarnya.

Guru Bahasa Inggris yang akrab dipanggil Dian ini menjelaskan bahwa dalam mempersiapkan menjadi guru masa kini mahasiswa harus mempersiapkan beberapa hal diantaranya kesiapan mental, kompetensi guru, kemampuan Bahasa Inggris serta social/soft skill.

Fenny Thresia, M.Pd menambahkan dalam Menyusun modul ajar ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu : Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.

Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan.

Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran, dan komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.

Fasilitator Sekolah Penggerak ini juga menjelaskan bahwa belum semua sekolah menerapkan kurikulum merdeka

"Saat ini masih ada sekolah yang menerapkan kurikulum dua ribu tiga belas namun hampir semua sekolah sudah mempelajari kurikulum merdeka walaupun belum seutuhnya menerapkan," tukasnya.

BACA JUGA:Tiga Orang Meninggal, Puluhan Lainnya Positif Antraks di Gunungkidul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: