Berdasarkan data yang dipublikasi oleh eLife, diketahui bahwa wanita yang terpapar asap dari kebakaran hutan selama kehamilan lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat lahir rendah atau sangat rendah.
Hasil analisis tersebut menemukan peningkatan paparan 1 mikrogram per meter kubik materi partikulat yang bersumber dari api dikaitkan dengan penurunan berat lahir 2,17 gram.
5. Memicu terjadinya penyakit jantung
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa risiko serangan jantung meningkat secara signifikan terkait dengan asap tebal akibat peristiwa kebakaran hutan di California antara tahun 2015 hingga 2017.
Terpapar asap karhutla baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, memiliki sejumlah bahaya bagi kesehatan.
Maka dari itu, perlindungan diri menjadi suatu hal yang harus diutamakan saat kebakaran hutan terjadi.
Mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari bahaya kabut asap kebakaran hutan.
- Mempersiapkan fasilitas yang diperlukan untuk mengantisipasi kebakaran hutan.
- Memeriksa kondisi kualitas udara setiap hari.
- Menjaga udara di dalam rumah sebersih mungkin.
- Menghindari kegiatan luar rumah bila tidak benar-benar mendesak.
- Menggunakan jenis masker khusus, sebab masker yang dijual secara umum tidak dapat menahan partikel abu pada asap kebakaran.
BACA JUGA:BMKG Sebut Lampung Jadi Salah Satu Daerah Paling Terdampak El Nino
- Memasang penyaring udara di rumah.
- Menghindari sumber polusi udara dalam ruangan, misalnya asap rokok.
- Berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan