"Ibu mau naik becak bu saya antarkan pulang," tawarnya kepada seorang ibu-ibu.
"Ah tidak pak," Ketus ibu-ibu yang membawa barang belanjaannya.
Kasino pun hannya mendapat jawaban singkat dari mereka yang ia tawari jasanya.
Mendengar jawaban singkat itu, Pria tua renta itu tersenyum dan kembali ke becaknya dengan perasaan sedih.
Sela-sela penantiannya, Kasino kembali mencoba menawarkan jasanya, namun beberapa kali pun ditolak.
Penampilan fisik Kasino yang tua renta nampak lemah sering kali tidak menyakinkan mereka ditambah lagi kondisi becak yang nampak berkarat dan tambalan plastik dimana mana.
Wajar saja orang orang pasti lebih memilih untuk mengojek saja dari pada jasa becak Kasino.
BACA JUGA:Ibu, Malaikat Tak Bersayap
Seharusnya, di usia Kasino sekarang ini sudah beristirahat dengan menikmati masa tuanya. Namun, berbeda sekali dengannya.
Kerasnya hidup di Kota Pendidikan alias Kota Metro membuat Kasino yang sudah Lanjut Usia pun tetap harus bekerja banting tulang dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Keriput di wajahnya dan tetesan keringat yang mengucur deras memang patut dicontoh bagi pemuda pemudi yang masih bergelayut dalam zona nyaman.