Kita netralkan dulu posisinya, Wahdi saat ini akan maju sebagai calon walikota melalui jalur partai bukan independen. Sehingga mahfumnya Wahdi akan mendengarkan aspirasi dari partai pengusung untuk calon wakilnya.
Sehingga, besar kemungkinan Wahdi akan mengambil calon wakilnya dari partai pengusungnya nanti.
Kita lihat satu-satu, kemungkinan pertama adalah Wahdi akan memilih Ketua DPD PKS Kota Metro Ahmad Husaini.
BACA JUGA:Banyak Temuan di Lapangan, Ini Pesan Bawaslu ke KPU Metro!
Jika mengambil Husaini, kelemahannya ceruk pemilih yang sama. Tapi itu bukan menjadi masalah lagi ketika PDI Perjuangan tetap merekomendasikan Wahdi-Husaini, artinya ceruk yang berbeda bisa dialirkan dari partai pengusung.
Tinggal berbagi tugas, Wahdi dan Husaini memberikan deferensiasi agar cakupannya melebar, dan hal ini cenderung bisa dilakukan keduanya.
Calon wakil opsi kedua adalah Anna Morinda atau siapapun nanti yang diusulkan dari partai moncong putih.
Sebenarnya duet ini bagus-bagus saja. Saya menilai duet ini akan menyatukan dua kutub yang selama ini berseberangan.
Tapi setelah saya melihat ada friksi di forum resmi dalam rapat konsolidasi di kantor DPC PDI Perjuangan pada 4 Juli 2024, rasa-rasanya kecil kemungkinan duet ini akan terjadi.
Yang lebih ekstrem lagi surat rekomendasi akhirnya tidak diturunkan ke Wahdi. Walau memang benar surat rekomendasi adalah aspirasi dari bawah, tapi keputusan tetap ada di DPP PDI Perjuangan.
Struktural di bawah menolak tapi DPP memunculkan Wahdi, mau bilang apa kita? Kalau saya masih meyakini PDI Perjuangan akan tetap merekomendasikan Wahdi, tapi tidak tahu siapa wakilnya yang akan diambil, apakah dari PDI Perjuangan atau bukan.
Saya kira di sini Wahdi power full untuk menentukan arah mata anginnya, yang pasti kemungkinan suara PDI Perjuangan akan solid ke Wahdi, sangat diragukan.
Yang ketiga calon pendamping Wahdi adalah the one and only, Ketua DPD NasDem Kota Metro Abdulhak.
BACA JUGA:Pj Bupati Tuba Kukuhkan 628 Orang Sebagai Anggota BPK
Ini lempeng-lempengnya orang dan saya yakin betul dengan kemampuan Abdulhak dalam memimpin.
Tidak pernah gagal, dan selalu bisa menjadi anjing penjaga di Kota Metro ini. Dan NasDem 90 persen solid mendukung Wahdi (saya sisain 10 persen, karena saya kenal juga kader NasDem yang berat sekali mau dukung Wahdi).