Aviary umumnya dirancang dengan ukuran besar agar ruang gerak burung bisa leluasa dan mirip dengan alam liar. Didalamnya ada sekitar 300 burung yang berbeda jenis (Saputra, 2021).
Karena burung sangat sensitif terhadap perubahan lingkungannya, pengaruh lingkungan buatan pada perilaku burung di Palembang Bird Park sangat signifikan. Meskipun taman burung ini bertujuan untuk meniru habitat alami, lingkungan buatannya tetap sangat berbeda.
Stres dapat mempengaruhi burung dan mengubah perilaku mereka, seperti suara pengunjung, pencahayaan buatan yang tidak alami, dan keterbatasan ruang gerak. Berikut ini beberapa pengaruh lingkungan buatan yang dapat menyebabkan beberapa perubahan perilaku spesies burung yang ada di aviary yaitu:
1. Perubahan pola tidur, yang mana burung mungkin kesulitan tidur nyenyak karena suara bising atau cahaya yang menyala sepanjang malam.
2. Peningkatan agresivitas, yang mana adanya keterbatasan ruang gerak dapat menyebabkan burung bersaing dan menjadi lebih agresif.
3. Penurunan keberhasilan reproduksi, dimana stres yang disebabkan oleh lingkungan buatan dapat mengganggu proses reproduksi burung.
Namun, dikawasan aviary bird park terdapat tempat khusus untuk spesies burung bertelur hingga telur menetas.
4. Perubahan pola makan, yang mana ketersediaan makanan yang terbatas dan berbeda dari habitat alami dapat mengubah preferensi makanan burung.
Tujuan lingkungan buatan Taman Burung Palembang adalah konservasi, yaitu menjaga kelestarian berbagai spesies burung, terutama yang terancam punah, memberi tahu masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan satwa, dan memberi pengunjung tempat wisata yang menarik dan edukatif.
Dampak positif dari lingkungan buatan yang terkendali dapat membantu meningkatkan populasi burung yang terancam punah, pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis burung, habitatnya, dan pentingnya menjaga ekosistem, Palembang Bird Park juga dapat menjadi daya tarik wisata yang luar biasa dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selain berdampak positif, lingkungan buatan juga memiliki efek negatif.
Ini termasuk perilaku burung yang tidak alami, stres yang disebabkan oleh gangguan, interaksi dengan pengunjung, dan perubahan kondisi lingkungan.
Salah satu hal yang paling penting ialah kebersihan, menjaga lingkungan Taman Burung serta memberikan makanan yang bergizi kepada spesies, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Daftar Pustaka
Lestari, E., Silvianti, M., Fitria, N., Razak, A., dan Fajrina, S. (2024). Faktor-faktor Penentu Perilaku Hewan. Jurnal Bioedutech: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, 3(1): 19-35.
Putra, D. P., Nugraha, N. S., Suparyanto, T., Hidayat, A. A., Sudigyo, D., & Pardamean, B. (2022). A Diversity Inventory Monitoring System of Riparian Vegetation. International Conference on Cybernetics and Intelligent System (Icoris), 1(2): 1–6.
Syafaat, M. (2022). Pengaruh Lingkungan terhadap Perilaku Satwa Liar. Tekno Media Informasi Sains, 15(1): 1-7.