Ditulis Oleh:
Taruna Tingkat II Politeknik Pengayoman Indonesia
Jurusan Ilmu Pemasyarakatana
Deni Gustiyan
Stb: 5266
Program Studi Manajemen Pemasyarakatan B
RADARMETRO.DISWAY.ID -- Generasi Z, atau sering disebut Gen Z, adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Mereka adalah kelompok usia muda yang saat ini mendominasi populasi produktif Indonesia. Meski dikenal sebagai generasi yang adaptif terhadap teknologi, kreatif, dan memiliki kepedulian sosial tinggi, mereka juga menghadapi berbagai tantangan kompleks yang berdampak langsung pada kesadaran kebangsaan dan tanggung jawab kewarganegaraan.
Di era digital yang serba cepat seperti saat ini, tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa semakin kompleks. Era digital membawa kemajuan teknologi informasi yang pesat. Akses internet yang luas dan cepat membuat informasi menyebar dalam hitungan detik.
Tapi, kemudahan ini nggak cuma berdampak positif. Informasi yang salah (hoaks), provokatif, bahkan ujaran kebencian juga bisa menyebar luas tanpa filter. Hal ini menjadi tantangan besar bagi persatuan bangsa. Jika masyarakat mudah percaya dan terprovokasi oleh informasi yang salah, itu bisa memecah belah kelompok masyarakat, bahkan menimbulkan konflik sosial.
Generasi muda sebagai pengguna aktif teknologi informasi memiliki peran strategis dalam memperkuat wawasan kebangsaan, terutama menghadapi isu disinformasi, polarisasi politik, dan degradasi nilai-nilai Pancasila di ruang digital.
Anak muda adalah kelompok pengguna internet terbesar di Indonesia. Menurut data Kominfo, sekitar 60-70% pengguna media sosial adalah generasi muda. Mereka aktif di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, dan YouTube. Karena itu, mereka punya power untuk menyebarkan konten positif yang memperkuat nilai kebangsaan, seperti toleransi, persatuan, dan penghargaan terhadap keberagaman.
Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2024, sekitar 60% pengguna internet di Indonesia adalah generasi muda berusia 16-30 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa anak muda tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga produsen dan penyebar berbagai konten yang dapat berdampak pada stabilitas sosial-politik. Berbagai tantangan yang dihadapi oleh generasi Z di Indonesia, antara lain:
1. Pengaruh Globalisasi: Globalisasi membuka akses informasi dan budaya dari berbagai belahan dunia. Generasi Z hidup dalam dunia tanpa batas, di mana nilai-nilai budaya luar mudah masuk melalui internet dan media sosial. Di satu sisi, globalisasi memperkaya wawasan dan keterampilan Gen Z. Namun di sisi lain, ada ancaman lunturnya identitas nasional karena budaya asing yang tidak selalu selaras dengan nilai-nilai Pancasila mulai menggeser budaya lokal. Generasi Z berisiko kehilangan rasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri jika tidak dibekali dengan pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat.