Jenis & Manfaat Kafein Pada Biji Kopi Sebagai Konsumsi Harian Remaja Gen Z

Kamis 19-06-2025,12:19 WIB
Reporter : APL-01
Editor : APL-01

Ketergantungan kafein tidak hanya berdampak fisik tetapi juga mental. Gejala seperti sulit tidur, gelisah, atau bahkan depresi ringan bisa muncul jika konsumsi kafein tidak terkendali. Maka dari itu, penting bagi remaja untuk mengetahui batas tubuh mereka.

Banyak Gen Z mendapatkan referensi tentang kopi dari platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube. Konten kreator sering membuat video ulasan kopi, tutorial membuat latte art, hingga tips “kopi anti ngantuk.”

Walaupun edukatif secara visual, informasi tentang kandungan dan efek kafein sering kali tidak dijelaskan. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi edukator, influencer, dan media digital untuk membuat konten yang informatif sekaligus menarik. Dibutuhkan pendekatan teknologi yang komunikatif agar pesan kesehatan bisa diterima secara luas oleh Gen Z.

Menurut pendapat saya, kopi dan kafein bukanlah musuh bagi kesehatan remaja selama dikonsumsi dengan bijak. Masalah timbul ketika konsumsi dilakukan secara impulsif, tanpa pemahaman, dan hanya ikut-ikutan tren (FOMO). Literasi pangan, termasuk pemahaman tentang kafein, masih minim di kalangan remaja. Mereka lebih tertarik pada tampilan visual minuman daripada kandungan atau dampaknya. Karena itu, perlu upaya edukasi yang masif agar mereka menjadi konsumen yang cerdas. Tidak salah minum kopi tiap hari, tapi penting untuk tahu apa yang dikonsumsi dan seberapa banyak.

Penting juga keterlibatan orang tua, lingkungan, atau bahkan pengelola kafe dalam memberikan informasi yang benar tentang kopi. Kampanye edukatif, label informasi gizi, dan diskusi ringan tentang manfaat serta risiko kafein dapat menjadi awal yang baik. 

Dalam konteks ini, sekolah bisa mengintegrasikan literasi gizi ke dalam kurikulum, terutama di mata pelajaran biologi atau kesehatan. Selain itu, pelaku industri dan pemerintah juga harus memainkan peran lebih aktif.

Misalnya, dengan mewajibkan pencantuman kadar kafein yang jelas dalam setiap kemasan kopi siap minum atau dalam menu kafe yang biasa dikunjungi remaja. Hal ini penting agar konsumen, khususnya Gen Z, bisa lebih mudah mengontrol asupan kafein mereka sehari-hari.

Sebagai penutup, kafein dalam biji kopi memang memiliki manfaat positif bagi produktivitas dan kesehatan mental, asalkan dikonsumsi secara moderat dan disertai pemahaman yang benar. 

Namun, melihat tren konsumsi kopi di kalangan remaja Gen Z yang semakin meningkat, ada kebutuhan mendesak akan edukasi yang lebih masif dan berkelanjutan. Tidak cukup hanya memberi tahu bahwa kopi itu "boleh saja dikonsumsi", melainkan perlu pendekatan yang membentuk pola pikir kritis dan bijak dalam memilih produk yang dikonsumsi.

Saya menyarankan agar edukasi tentang kafein dimasukkan dalam program sekolah dan kampus secara ringan, misalnya melalui seminar gizi, konten edukatif digital, atau kolaborasi dengan pelaku industri kopi. 

Selain itu, penting juga dibuatnya kampanye digital yang menyasar Gen Z secara kreatif, seperti infografis interaktif, tantangan konten edukatif di media sosial, hingga kolaborasi dengan influencer yang memiliki citra positif.

Bagi remaja sendiri, solusi yang paling realistis adalah memahami tubuh dan batasannya. Cobalah mencatat asupan harian kafein dan mengenali efeknya terhadap tubuh. Pilih varian kopi dengan kadar kafein rendah jika kamu termasuk yang sensitif. Konsumsi kopi sebaiknya tetap diselingi dengan pola hidup sehat seperti tidur cukup, olahraga ringan, dan hidrasi yang baik.

Saya berharap melalui upaya bersama dari individu, keluarga, lembaga pendidikan, pelaku industri, hingga pemerintah budaya minum kopi bisa menjadi gaya hidup sehat, bukan sekedar tren konsumtif.

Generasi Z yang cerdas adalah mereka yang tidak hanya mengikuti tren, tapi juga tahu batasan, mengerti apa yang mereka konsumsi, dan mampu membuat keputusan terbaik untuk kesehatan jangka panjang mereka. Dengan begitu, kopi tidak hanya akan jadi sumber semangat, tapi juga bagian dari gaya hidup yang bertanggung jawab.

Kategori :