JAKARTA, RADARMETRO.DISWAY.ID -- Perekonomian desa di Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk tumbuh secara mandiri dan berkelanjutan.
Salah satu inisiatif strategis yang kini tengah dikembangkan adalah pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Sebagai bank yang fokus pada penguatan sektor mikro dan UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pun menyatakan dukungan penuhnya terhadap program ini.
Komitmen tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, dalam sebuah diskusi bertajuk “Peluang dan Tantangan Pengembangan Koperasi Merah Putih sebagai Daya Ungkit Perekonomian Perdesaan” yang digelar di Jakarta pada Rabu, 16 Juli 2025.
Forum tersebut turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, serta Anggota Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Anton J Supit.
BACA JUGA:Program Koperasi Desa Merah Putih Diprediksi Dongkrak Saham BRI, Potensi Naik 21 Persen
Sebagaimana diketahui, Koperasi Desa Merah Putih hadir sebagai solusi memperkuat struktur ekonomi perdesaan sekaligus melindungi masyarakat dari jeratan pinjaman online ilegal hingga praktik rentenir yang merugikan.
Inisiatif ini diharapkan memberikan kemudahan akses pembiayaan sekaligus mendorong terbentuknya ekosistem usaha yang sehat, produktif, dan mandiri di tingkat desa.
Dalam pemaparannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sejak program KDMP mulai digaungkan, BRI telah merancang model pembiayaan yang sehat dan memiliki risiko pengembalian dana yang terjaga.
Adapun, skema pembiayaan disusun menyesuaikan kebutuhan modal kerja berdasarkan skala usaha (kecil, menengah, atau besar) dan dihitung sesuai dengan estimasi omzet bisnis.
BACA JUGA:Nasabah dari Unit Bantul dan Raman Utara Dapat Hadiah Mobil dari BRI Kanca Metro
Meski demikian, di lapangan sendiri masih terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan koperasi. Hery mengungkapkan bahwa kapasitas manajerial serta transparansi dalam pencatatan keuangan menjadi 2 isu utama yang perlu segera dibenahi dalam mengembangkan koperasi.
Alhasil, untuk menjawab tantangan tersebut, ia menyampaikan bahwa BRI akan mengoptimalkan peran Rumah BUMN dan Desa BRILiaN sebagai rumah inkubator pendampingan bisnis.
Melalui kedua program ini, kata Hery, para pengurus koperasi akan didampingi dalam menyusun pembukuan usaha, mengelola arus kas, dan menerapkan tata kelola yang lebih profesional.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa selain untuk memperkuat fondasi kelembagaan koperasi, BRI juga terus mendorong koperasi yang memiliki potensi produk lokal untuk memperluas jangkauan pasarnya.