Jalan Rusak, PAD Seret, Honorer Membengkak: Metro Harus Ubah Kiblat Anggaran (Data APBD 2025)

Jalan Rusak, PAD Seret, Honorer Membengkak: Metro Harus Ubah Kiblat Anggaran (Data APBD 2025)

Slamet Tedy Siswoyo, Dosen Universitas Muhammadiyah Metro--Ist

Ketiga tentang hasil di koridor prioritas. Periksa apakah waktu tempuh berkurang dan biaya angkut pelaku usaha mikro turun di jalur yang sudah dibenahi. Lihat apakah omzet pedagang pasar pada jalur itu ikut naik. Catat juga apakah ada penambahan pekerjaan formal di sektor jasa dan ritel di sekitar koridor perbaikan. Jika tiga tanda ini bergerak ke arah yang lebih baik maka perbaikan di lapangan benar benar terjadi dan anggaran bekerja untuk warga.

Ubah Kiblat, Bukan Sekadar Menambal

Kota kita punya banyak niat baik. Yang kurang adalah keberanian mengubah arah belanja. Selama ini uang banyak habis untuk biaya rutin. Kita perlu memindahkannya ke investasi yang langsung dirasakan warga seperti jalan, drainase dan pasar. Jalan yang mulus adalah syarat agar ekonomi bergerak. Pegang ketat dan disiplin pada belanja pegawai. Siapkan usulan dengan baik agar bantuan dari pusat lebih mudah didapat. Arahkan belanja ke jalur yang paling ramai dan paling banyak menggerakkan usaha. Dengan langkah ini pertumbuhan ekonomi 5% bisa terjaga bahkan ditingkatan dan manfaatnya akan terasa nyata. Pagi hari warga tidak lagi harus berbelok belok menghindari lubang saat berangkat kerja, sekolah maupun kuliah.

Tentang Penulis

Slamet Tedy Siswoyo adalah Warga Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat dan Dosen Universitas Muhammadiyah Metro. Penulis saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral ekonomi syariah di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: