QRIS Lintas Negara: Satu Kode, Banyak Peluang

QRIS Lintas Negara: Satu Kode, Banyak Peluang

Slamet Tedy Siswoyo, Mahasiswa Doktoral Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung--Ist

Inklusi digital harus berarti akses setara untuk semua. Sistem pembayaran yang efisien tidak boleh mengorbankan keamanan, privasi, atau hak pengguna. Pemerintah dan otoritas keuangan harus memastikan setiap transaksi berlangsung dengan prinsip keadilan, transparansi, dan perlindungan konsumen.

Selain itu, digitalisasi ekonomi juga harus memperkuat pelaku lokal, bukan malah mengalihkan nilai tambah ke platform global. Setiap rupiah yang berputar dalam ekosistem QRIS lintas-negara seharusnya memberi dampak bagi perekonomian rakyat.

Harapan di Tengah Transformasi

QRIS lintas negara menunjukkan bahwa Indonesia tidak tertinggal dalam inovasi finansial global. Tapi kecepatan adopsi bukan segalanya; arah dan keberpihakan jauh lebih penting.

Bayangkan jika suatu hari, pedagang kecil di Lombok bisa menjual kain tenun kepada turis Jepang tanpa repot tukar uang. Atau pekerja migran di Kuala Lumpur bisa mengirim uang ke kampung halaman hanya dengan satu sentuhan. Inilah esensi sejati dari ekonomi digital yang berkeadilan, memudahkan hidup orang biasa, bukan hanya mempercantik laporan ekonomi.

Penutup: Satu Kode, Satu Kesempatan

QRIS lintas-negara adalah langkah besar menuju masa depan pembayaran yang inklusif, efisien, dan berdaulat. Ia menyatukan teknologi dengan nilai kemanusiaan, menghubungkan warung di kampung dengan dunia global.

Namun, agar pintu ini terbuka untuk semua, bukan hanya untuk segelintir, kita perlu memastikan tiga hal: literasi, perlindungan, dan keberpihakan. Sebab teknologi hanyalah alat; yang menjadikannya berkah adalah cara kita menggunakannya untuk kemaslahatan bersama.

Dengan satu kode, Indonesia sedang menulis babak baru dalam ekonomi digital dunia. Sebuah peluang besar, asalkan kita menjaganya agar tetap berpihak pada rakyat.

Tentang Penulis

Slamet Tedy Siswoyo adalah Mahasiswa Doktoral Ekonomi Syariah di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan juga Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro. Fokus risetnya meliputi ekonomi digital inklusif, pasar modal syariah, dan transformasi koperasi. Ia aktif menulis tentang fintech syariah, digital green finance, serta pemberdayaan UMKM dan pemuda wirausaha. Slamet Tedy Siswoyo juga terlibat sebagai trainer dan konsultan kebijakan keuangan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: