Pasar Dhoplang Bebas Plastik, Sempat Tutup Kini Eksis Kembali

Pasar Dhoplang Bebas Plastik, Sempat Tutup Kini Eksis Kembali

Foto: Larangan penggunaan plastik di Pasar Dhoplang Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah, sangat menginspirasi dan sudah terdengar ke luar pulau Jawa.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Wisata kuliner Pasar Dhoplang Wonogiri, Jawa Tengah, makin terdengar eksistensi hingga luar pulau Jawa. Aturan larangan penggunaan plastik menjadi inspirasi tersendiri bagi penggiat pariwisata, Sabtu (29/7/2023).

Namun, tahukah kalau tempat jajanan khas Wonogiri ini pernah tutup dengan batas waktu yang tidak ditentukan? Bahkan merugi hingga ratusan juta rupiah?

Berikut radarmetro.disway.id beberkan sederet informasi terkait Pasar Dhoplang yang belakangan menjadi perbincangan hangat para penggiat pariwisata di Indonesia.

1. Didirikan Tahun 2018

Pasar Dhoplang berada di Dusun Kembar, Desa Pandan, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.

Pasar tersebut didirikan sejak tahun 2018 silam. Bermula dari gagasan para penggerak Dasawisma Dusun Kembar yang menginginkan pemberdayaan potensi masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomian para petani.

Alhasil tercetuslah pasar yang menjajakan makanan dan minuman tradisional Jawa seperti gatot, grontol, besengek, tiwul, sego bancakan, cabuk, puli, soto, jemblem, wedang uwuh, dan jenis jajanan tradisional lainnya.

Selain itu alasan didirikannya Pasar Dhoplang lantaran di wilayah tersebut mayoritas penduduk sebagai petani dan tak banyak orang yang menggeluti dunia bisnis kuliner tradisional.

"Desa Pandan ini jarang menyediakan warung atau rumah makan, untuk itu seluruh warga berinisiatif dan bergotong royong mendirikan pasar ini," ujar Pengelolaan Pasar Dhoplang, Abdul Wahid Ahmadi.

Pasar Dhoplang berdiri di lahan seluas sekitar 4.000 meter persegi yang ditumbuhi pohon jati. Keberadaan pohon jati membuat suasana makin sejuk dan sangat cocok menjadi tempat wisata keluarga.

2. Sempat Tutup Pada 2020

Pengelolaan Pasar Dhoplang, Abdul Wahid Ahmadi menerangkan wisata pasar tradisional itu sempat merugi ratusan juta rupiah. Lantaran pernah tutup akibat Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia.

BACA JUGA:Mabes Polri : Senjata yang Tewaskan Bripda IDF Senpi Ilegal

Bahkan dalam flyer yang beredar menerangkan penutupan yang di mulai sejak 22 Maret 2020 itu pihak pengelola tidak bisa memastikan kapan akan dibuka kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: