Polisi Ungkap Tersangka Teroris Boyolali Sedang Siapkan 'Pengantin' Untuk Aksi di Mapolresta Solo.
FOTO: Konferensi pers terkait penangkapan lima orang terduga teroris di Mapolresta Solo, Jumat (4/8/2023)-(Istimewa)-
RADARMETRO - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror berhasil mengamankan lima orang tersangka teroris di sejumlah lokasi di Boyolali dan Sukoharjo, Jawa Tengah.
Satu tersangka berinisial S yang diamankan di wilayah Boyolali, menurut polisi sudah menyiapkan bom uktuk aksi berikutnya dengan sasaran serangan yakni Mapolresta Solo.
Juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar menyebut S dan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, berinisial AS pernah berdiskusi untuk memilih lokasi aksi teror.
Saat itu AS memilih melakukan aksinya sendiri dengan target Polsek Astana Anyar pada Desember 2022, sementara S memilih Mapolresta Solo sebagai sasaran.
Aksi serangan ke Mapolresta Solo belum sempat terealisasi dikarenakan hingga dirinya tertangkap, S belum mendapatkan eksekutor atau 'pengantin' untuk aksi bom bunuh diri tersebut.
"Tentang rencana yang dilakukan oleh S dan AS sebetulnya di dua tempat. Saat itu AS memilih lokasi di Bandung, sedangkan S memilih lokasi di Solo dan sekitarnya," kata Aswin dalam konferensi pers di Mapolresta Solo, Jumat, (4/8/2033).
BACA JUGA:Densus 88 Tangkap 5 Orang Teroris Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
"Berdasarkan keterangan yang kita ambil, dan hasil penyelidikan (terhadap S), sasarannya itu adalah Mapolresta Solo. Jadi kantor polisi atau Mapolresta Solo," imbuhnya.
Aswin juga membeberkan bahwa S merupakan pemipin dari kelompok Boyolali dan Sukoharjo yang berhasil diamankan Densus 88. Kelompok yang dipimpin S ini merupakan sub kelompok dari jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sementara itu menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, S dan AS sudah menyiapkan tiga buah bom untuk diledakkan dengan target yang telah mereka pilih. Dua diantaranya dibawa AS ke Bandung dan satu lagi disimpan oleh S sambil mencari pengantin.
Ahmad Ramadhan juga menjelaskan alasan mengapa S tidak sendiri aksi bom bunuh diri seperti AS adalah karena S merupakan orang yang berperan sebagai perakit atau pembuat bom bagi kelompok mereka.
"Dia siapkan 3 bom itu, yang dua dikirim ke AS di Jawa Barat. Yang satu tinggal di sini. Dan dia masih menunggu apabila ada pengantin atau yang melakukan," jelas Ahmad.
BACA JUGA:Aparat Gabungan Razia Rumah Kos, Apa yang Diamankan?
"Karena S ini tidak melakukan sendiri, karena dia adalah perakit atau pembuat bomnya. Dia selalu mencari orangnya," pungkas Ahmad Ramadhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: