People Pleaser, Manusia Tanpa Kata Tidak
Foto: Siska Nurfadilah--
Oleh: Siska Nurfadilah
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Jambi yang juga memiliki hobi memasak dan menulis.
Menjadi orang gak enakan demi menyenangkan orang lain terkadang dianggap sebagai perilaku yang positif. Kecenderungan untuk memperhatikan kepuasan orang lain tapi lupa dengan kepentingan diri sendiri. Siapa sangka hal tersebut bila dilakukan secara berlebihan dapat memberikan efek negative bagi diri sendiri, seperti kehilangan kesejahteraan sampai menjadi masalah yang serius dan sulit untuk dihentikan.
“Jangan bunuh Mentalmu dengan menjadi orang gak enakan” sudah sering sekali kita lihat atau pun dengar di berbagai media. Apakah kita termasuk orang yang gak enakan, dan susah untuk bilang tidak dari ajakan orang lain. Seseorang yang biasa mengalami ini biasa disebut People Pleaser.
People pleaser adalah seseorang yang menempatkan kebahagiaan orang lain diatas kebahagiaan dirinya sendiri. Tujuan dari people Pleaser ini sendiri adalah membuat seseorang lebih di sukai dan selalu bisa diandalkan. Namun hal tersebut bisa jadi membuat seseorang dapat memanfaatkan kebaikan yang diberikan.
Ada beberapa penyebab seseorang menjadi people pleaser. Pertama, pengalaman kurang baik di masa lalunya. Contohnya ia pernah meminta sesuatu orangtuanya, tetapi terjadi perbedaan pendapat atau pertentangan yang membuat ia merasa tak mempunya kekuasaan untuk mengungkapkan keinginannya. Hanya karena tak ingin membebani orangtuanya.
Penyebab kedua, pernah menjadi korban bullying. Bullying sudah bukan hal yang tak lazim lagi terjadi sejak dahulu. Orang-orang yang pernah menjadi korban bullying dikemudian hari akan menjadi orang yang paling tidak enakan, karena ia takut apabila ia menolak dan tidak mengikuti keinginan seseorang ia akan kembali di bully. Trauma bullying bisa membuat seseorang merasa tidak mempunyai ruang untuk mengutarakan pendapatnya.
Apa saja ciri-ciri dari people Pleaser?
1. Selalu berkata “ya” padahal dalam hati ia keberatan
2. Selalu memikirkan dan merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain
3. Selalu meminta maaf padahal ia tak salah
4. Kesulitan melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri
5. Butuh pengakuan dan pujian untuk membuatnya senang dan tenang (insecure)
6. Overthinking terhadap perasaan seseorang
7. Selalu setuju dengan pendapat orang lain dan mengabaikan pendapat pribadi untuk menghindari perdebatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: