Penggiat Literasi di Kota Metro Mulai Terapkan Metode 'Read Aloud'

Penggiat Literasi di Kota Metro Mulai Terapkan Metode 'Read Aloud'

Foto: Para penggiat literasi di Kota Metro saat mengikuti gelaran workshop Read Aloud di Gedung Dewan Kesenian Metro.-(Istimewa)-

RADARMETRO - Perkembangan literasi anak-anak di Kota Metro terus digenjot oleh para penggiat, perkumpulan maupun komunitas yang langsung bersentuhan dengan masyarakat

Terbaru, Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kota Metro dikenalkan dengan metode 'Read Aloud' alias membacakan buku untuk anak.

Melalui workshop yang diadakan oleh Komunitas Read Aloud Kota Metro di Gedung Dewan Kesehatan Metro (DKM), Minggu (3/9/2023), disebut-sebut menjadi cikal bakal perkembangan metode Read Aloud di kalangan penggiat literasi.

Kegiatan tersebut pertama kali diadakan di Kota Metro dan turut menyedot antusias para penggiat literasi yang ada. Selain baru, metode Read Aloud juga dianggap seru dan menyenangkan, sehingga akan menumbuhkan daya tarik anak-anak.

Dalam kesempatan itu, peserta yang merupakan para penggiat literasi di Kota Metro ditekankan pentingnya metode Read Aloud agar dapat seterusnya diterapkan di masing-masing perkumpulan atau komunitas.

Selain itu, para peserta yang berjumlah kurang lebih 30 orang dari komunitas literasi di Kota Metro itu turut diarahkan untuk memilih bacaan yang tepat dalam menambah literasi anak didik.

Kemudian, peserta juga diajarkan cara membaca dengan model Read Aloud sekaligus mereka praktik langsung di depan para peserta lainnya dengan menerapkan apa yang telah diajarkan oleh narasumber sebelumnya.

Sebagai informasi, Read Aloud merupakan salah satu metode membacakan buku untuk anak. Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. 

Read Aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan.  

BACA JUGA:Dosen Pendidikan Ekonomi UM Metro Beri Pelatihan Pengelolaan Pojok Literasi Kepada KWT di Ngestirahayu

Metode ini juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata atau kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).

Bunda Iin, salah seorang peserta workshop mengungkapkan metode Read Aloud atau yang disebutnya membaca nyaring itu berbeda dengan membaca pada umumnya. Terlebih-lebih dengan mendongeng, jauh berbeda.

"Membaca nyaring ini ternyata ada langkah-lagkah yang harus kita lakukan, aku baru tahu. Seru banget kegiatan ini," ujar Iin yang bergelut dalam mengembangkan Kampung Dongeng Metro.

Ia juga mengungkapkan bahwa membaca buku untuk anak-anak dengan metode Read Aloud memiliki keseruan tersendiri bagi pembaca bisa orang tua dan bagi pendengar, yakni anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: