Beda Pilihan Calon Kades di Lampung Timur, Seorang Warga Babak Belur Dianiaya

Beda Pilihan Calon Kades di Lampung Timur, Seorang Warga Babak Belur Dianiaya

Foto: Terlihat surat laporan polisi kasus dugaan penganiayaan yang dilayangkan oleh AS dengan nama terlapor merupakan pegawai salah satu desa di Kabupaten Lampung Timur.-(Istimewa)-

RADARMETRO - Seorang pria diduga dianiaya oleh oknum pegawai Desa Putra Aji Dua, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, gegara beda pilihan calon kepala desa (Kades). 

Korban berinisial AS (27), warga Desa Putra Aji Dua. Ia melaporkan Koer alias War ke pihak berwajib atas dugaan penganiayaan.

Koer diketahui berprofesi sebagai Kaur Pembangunan desa setempat. Pria yang biasa disebut Poldes itu juga merupakan pendukung fanatik calon kades nomor urut 1 dalam pemilihan kali ini.

Kepada awak media, korban mengaku dianiaya oleh Poldes pada Minggu (17/9/2023) lalu. Bermula saat korban mengendarai motor kemudian tiba-tiba diberhentikan oleh Poldes di sebuah perempatan jalan.

Seketika Poldes menanyakan stiker yang dipasang di motor korban dengan nada tinggi dengan mengatakan "Saya orang nomer dua," ucap korban meniru perkataan Poldes.

"Lalu saya jawab: Kok gara-gara Sticker di bawa bawa politik," kata korban.

Mendengar perkataan dari korban, oknum Kaur itu naik pitam dan langsung memukuli AS berkali-kali hingga mengakibatkan pendarahan di bagian mulut.

Kata AS, selain memukul dengan tangan kosong, Poldes juga sempat mengangkat sebuah batu besar yang hendak dihantamkan kepadanya.

BACA JUGA:Injak Kepala Warga Demo PT BSA Lamteng, Seorang Oknum Polisi Diperiksa

"Saya (dipukuli) tidak langsung pergi kemungkinan pelaku kembali emosi, terus coba mencederai saya dengan batu sambil berteriak: Kamu ngelawan saya apa," ungkapnya

"Dan saya menjawab saya tidak melawan," imbuhnya

Tak sampai disitu, lanjutnya, Poldes juga  mengambil kayu dan kembali ingin menghujamkan pukulan ke arah korban. 

Brutalnya amukan Poldes membuat korban ketakutan dan memilih menghindar dengan berlari ke perumahan warga.

Warga yang mulai berdatangan akibat insiden tersebut membuat Poldes langsung melarikan diri dari tempat kejadian perkara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: