Dahsyatnya Kobaran Api Membakar 200 Hektar dan Satwa Liar di Hutan Way Kambas Lampung

Dahsyatnya Kobaran Api Membakar 200 Hektar dan Satwa Liar di Hutan Way Kambas Lampung

Foto: Terlihat kobaran api membesar dan membumihanguskan flora dan fauna di lahan terbuka Taman Nasional Way Kambas.-(Istimewa)-

RADARMETRO - Kebakaran hutan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Provinsi Lampung, yang terjadi pada Senin (2/10) mengakibatkan sejumlah satwa liar mati terbakar.

Humas TNWK Sukatmoko mengatakan kebakaran terjadi di Seksi 3 Kuala Penet, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur

Kobaran api membumihanguskan semak-semak yang digunakan satwa liar sebagai sarang persembunyian.

Tak hanya tempat berlindung, Si Jago Merah juga membakar sejumlah satwa melata, mulai dari spesies ular, trenggiling, dan beberapa unggas.

Bahkan, dahsyatnya kobaran api membuat satwa yang menjadi korban kebakaran hanya tersisa tulang belulang. Sehingga membuat petugas TNWK sulit mengidentifikasi hewan apa saja yang mati.

"Kebakaran yang terjadi di lahan terbuka juga berpengaruh pada satwa meskipun tidak dengan satwa kunci seperti gajah, harimau dan badak," ujar Sukatmoko dilansir dari suaralampung.com pada Kamis (5/9/2023).

BACA JUGA:Kebakaran Lahan Beruntun di Kota Metro, Tiga Lokasi dalam Sehari

Diketahui TNWK Lampung Timur terbakar sejak Senin (2/10) lalu, hingga Rabu (4/10) kobaran api belum bisa dipadamkan. 

Proses pemadaman melibatkan Tim Terpadu Kebakaran Hutan Lampung Timur, yang terdiri dari TNI, Polri, Mitra Kerja TNWK, serta dibantu masyarakat sekitar.

Berdasarkan catatan petugas TNWK, selama dua bulan terakhir luas lahan terbuka yang terbakar mencapai 200 hektare.

Kebakaran tersebut terjadi di tiga lokasi berbeda, yaitu Seksi 1 Way Kanan, Seksi 2 Bungur dan Seksi 3 Kuala Penet.

Lahan tersebut diduga sengaja dibakar untuk kepentingan pribadi dalam perburuan satwa liar di area TNWK Lampung Timur.

"Semoga para pelaku pembakaran hutan segera sadar dan tobat bahwa apa yang dilakukan akan menghancurkan keanekaragaman hayati yang seharusnya kita jaga," ungkap Sukatmoko.

BACA JUGA:Dampak El Nino, Sulpakar Kerja Keras Atasi Masalah Kebakaran dan Air Bersih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: