Basahi Jalan Berdebu dengan Air, Pemilik Ruko di Metro Timur Diancam Pekerja Proyek

Basahi Jalan Berdebu dengan Air, Pemilik Ruko di Metro Timur Diancam Pekerja Proyek

Foto: Pedagang dan warga di sepanjang Jalan Sultan Sahrir, Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, mendapatkan intimidasi dari pekerja proyek.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Usai kabar terhentinya proyek perbaikan Jalan Sultan Sahrir Kota Metro selama dua Minggu mencuat ke permukaan, kini masyarakat mulai buka suara, Sabtu (7/10/2023).

Diduga pekerja proyek Jalan Sultan Sahrir melakukan tindakan intimidasi terhadap para pedagang dan masyarakat yang membasahi jalanan dengan air. 

Para pekerja proyek itu hingga mengancam akan bertindak semena-mena kepada mereka jika masih menyirami jalan saat proses perbaikan berlangsung.

Toni, salah seorang pedagang di Jalan Sultan Sahrir membenarkan adanya intimidasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan pemegang proyek tersebut. Bahkan ia mengaku dirinya menjadi korbannya.

“Iya ada ancaman, lebih tepatnya tapi intimidasi ya yang dilakukan oleh pekerja mereka,” ujarnya kepada radarmetro.disway.id.

Dijelaskannya kejadian yang ia alami itu pada saat pekerjaan perbaikan jalan memasuki tahapan pasca pengerukan aspal dan tanah.

Akibat pengerukan itu, menurutnya jalanan dalam keadaan kering membuat debu beterbangan saat kendaraan melintas. 

Apalagi Jalan Sultan Sahrir merupakan satu-satunya jalur kendaraan berat dari arah Bandar Lampung menuju Lampung Timur dan sebaliknya.

Sehingga padatnya volume kendaraan membuat debu tebal memasuki ruko miliknya serta mengancam kesehatan.

Melihat hal itu, Toni berinisiatif membasahi halaman ruko hingga mencapai jalan dengan air untuk meminimalisir debu beterbangan saat kendaraan melintas.

“Ceritanya abis dikeruk tanah sama aspal itu kan berdebu tuh, saya tanya ke mereka kapan akan dicor, tapi enggak ada kepastian, makanya saya siram pakai selang sampai jalan,” ungkapnya.

Namun, upaya Toni itu membuat pekerja marah besar lalu melarangnya melakukan penyiraman air di jalan. Alhasil terjadilah cekcok antara Toni dan seorang pekerja berujung dengan ancaman.

“Tiba-tiba pas saya nyiram itu, datang satu orang pekerja ngelarang saya nyiram jalan,” bebernya.

BACA JUGA: Proyek Jalan Kota Metro Berhenti, 'Maaf Kami Gak Punya Duit'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: