Dinas PUPR Akan Evaluasi Pemborong yang Lambat Selesaikan Pengerjaan Proyek Jalan

Dinas PUPR Akan Evaluasi Pemborong yang Lambat Selesaikan Pengerjaan Proyek Jalan

Foto: Perbaikan jalan di Tubaba dinilai lambat.-(Rico)-

RADARMETRO - Terkesan lamban, pekerjaan mega proyek peningkatan ruas jalan protokol Simpang Panaragan Jaya menuju Simpang Gedung Ratu, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung terancam tidak tuntas.

Pasalnya, progres pekerjaan peningkatan jalan senilai Rp16.040.125.000 dengan nomor kontrak 600/05/KONTRAK/DPUPR/TUBABA/V/2023 tertanggal 29 Mei 2023 tersebut, baru mencapai 28,9 persen dengan waktu pengerjaan tersisa sekitar 45 hari kalender saja.

"Pembangunan jalan itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 yang dikerjakan oleh PT Tirtha Wandhira Utama bersama konsultan dari perusahaan CV Karya Mulya Mandiri. Sampai dengan saat ini baru mencapai 28,9 persen," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tubaba Sumardi saat dikonfirmasi media di ruang kerjanya, Rabu (11/10/2023).

Dijelaskan Sumardi, bahwa untuk pekerjaan proyek itu terdiri dari hotmix, rigid beton, dan drainase.

BACA JUGA:Buntut Pekerjaan Proyek Mandek Jalan Sutan Syahrir, DPUTR Tegur Rekanan, Akui Pengerjaan Proyek Dibawah Target

"Kalau untuk volume pekerjaan hotmix itu kan dua lajur. Untuk lajur sebelah kanan dari arah Simpang Panaragan Jaya panjang hotmix 3.200 meter, kalau yang sebelah kiri hanya 1.200 meter saja tidak semua, dengan lebar lima meter," terang Sumardi. 

Lanjut dia, untuk pembangunan rigid beton sepanjang 25 meter yang terletak di Jembatan Uluan Nughik. 

Sedangkan drainase sepanjang 1.000 meter, yang dibagi di sejumlah titik yaitu di depan polres, Rumah Badui, kantor PWI, dan bagian depan awal masuk dari Simpang Panaragan Jaya.

"Adapun spesifikasinya, kalau drainase itu tipe 80, artinya kedalaman 80 cm, lebar 80 cm, dan tebal 20 cm. Sementara rigid beton terdiri dari Base A 15 cm, LC 10 cm, dan rigid beton bertulang 30 cm. Sedangkan Hotmix, Base A 10 cm dan Hotmix 6 cm," tuturnya.

Ruas jalan yang sebelumnya pada tahun 2022 telah digelontorkan program perkerasan jalan menggunakan material (base course) lapisan material pondasi dasar aspal, seharusnya memudahkan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan PT Tirtha Wandhira Utama bersama Konsultan dari perusahaan CV Karya Mulya Mandiri selaku penyedia jasa. 

Menurut Sumardi, pihaknya telah beberapa kali memperingati pihak perusahaan agar segera menyelesaikan proyek tersebut. 

Oleh karenanya, Dinas PUPR Tubaba akan segera melakukan evaluasi bersama PPTK dan rekanan. 

BACA JUGA:Imbas Proyek Dikerjakan Berbulan-bulan, Jalan Alternatif di Metro Pusat Rusak

"Segera kami bahas bagaimana pekerjaan ini, apakah bisa diselesaikan tepat waktu atau tidak, jika mereka rekanan tidak mampu, maka akan kita ambil langkah yang tepat. Sejauh ini rekanan belum ada komunikasi mengapa pekerjaan itu terlambat. Yang pasti, kita tekankan adalah mutu dan kualitasnya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: