Begini Antisipasi Polisi Terhadap Situasi Terburuk Tahapan Pemilu 2024 Kota Metro
Foto: Terlihat aksi ratusan massa berakhir ricuh yang merupakan bagian dari skenario simulasi sitem pengamanan kota (Sispamkota) Polres Metro.-(MH Naim)-
RADARMETRO – Untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya seluruh tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Polres Metro telah menyiapkan pasukan khusus intelegesi hingga pasukan pengendalian massa sebagai antisipasi kejadian terburuk.
Salah satu kejadian terburuk, yakni adanya unjuk rasa yang berujung ricuh. Untuk itu pihak kepolisian langsung menerjunkan pasukan pengamanan Pemilu 2024 berbekal persejataan lengkap dan kendaraan mumpuni hingga negosiator.
Untuk mengetahui kesiapan pesonel gabungan tim khusus pengamanan Pemilu 2024, Polres Metro menggelar simulasi system pengamanan kota (Sipamkota) pada Selasa pagi (17/10/2023), yang disaksikan langsung oleh jajaran KPU, Bawaslu, dan Forkopimda Kota Metro.
Sispamkota diawali dengan adanya ratusan warga yang menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro. Mereka menuntut hak sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemili 2024.
Aksi unjuk rasa pecah setelah massa berusaha menerobos barikade polisi. Saling dorong antara polisi dan demonstran tak terhindarkan.
Upaya humanis dari pihak kepolisian nampaknya tak dihiraukan oleh ratusan orang yang telah terprovokasi itu.
Sejumlah pengunjuk rasa bahkan melempari anggota kepolisisan dengan botol air minum hingga batu.
Tuntutan yang tak kunjung mendapat jawaban dari KPU Kota Metro membuat massa kecewa dan dilampiaskan dengan pembakaran ban di lokasi.
BACA JUGA:Antisipasi Kerusuhan di Pemilu 2024, Polres Metro Siapkan Pasukan Bersenjata Lengkap
Semakin tidak kondusifnya unjuk rasa, akhirnya membuat Polres Metro menerjunkan dua kompi pasukan pengendali massa (Dalmas) untuk memukul mundur para pendemo.
Tak hanya itu, massa demo menuntut hak DPT Pemilu 2024 itu juga semakin banyak berdatangan dari berbagai wilayah Kota Metro.
Upaya kepolisian untuk memukul mundur massa terus mendapatkan perlawanan. Sejumlah orang yang diduga sebagai provokator turut diamankan.
Setelah diadakan negosiasi antara kepolisian dan perwakilan dari demonstran, akhirnya ratusan massa membubarkan diri.
Aksi ratusan massa itu bagian dari simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: