Konservasi Meranti di Taman Nasional Way Kambas, Lampung

Konservasi Meranti di Taman Nasional Way Kambas, Lampung

Foto: Konservasi Meranti di Taman Nasional Way Kambas, Lampung-(Istimewa)-

Dampak dari penembangan meranti secara terus menerus adalah tidak dapat mengalami pertumbuhan alami kembali.

Sebagai gantinya hutan menjadi ditutupi oleh tumbuhan paku resam  (Pteridium aquilinum) dan alang-alang (Imperata cylindrica) yang rutin terbakar setiap tahun.

Dampak lainnya bisa mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim serta dapat menyebabkan kehilangan habitat bagi berbagai spesies hewan yang bergantung pada kondisi hutan. 

Konservasi bukan hanya tentang menjaga spesies ini untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk masa depan. 

Meranti bukan hanya menguntungkan dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam menjaga keseimbangan alam, kualitas air dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Referensi:

Lestari, R dan Pradana, S. (2022).

Konservasi Meranti dalam Upaya Revitalisasi dan Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Muka Kuning Oleh PT Pertamina Patra Niaga DPPU Hang Nadim. Jurnal Syntax Admiration, 3(11), 1447- 1459.

Nama kelompok: 

Salsabillah Annisa Ramadhani, Dera Ayu Rahmawati, Valentina Ester Yusnita, Nisa Nurmalia, Dylla Alya Putri dan Kiki Firmansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: