Pasca Dugaan Keracunan Pelajar SD Muhamadiyah Sang Pencerah, Polisi Periksa Saksi-Saksi

Pasca Dugaan Keracunan Pelajar SD Muhamadiyah Sang Pencerah, Polisi Periksa Saksi-Saksi

Foto : Kasat Reskrim Polres Kota Metro, IPTU Rosali. -(Istimewa)-

RADARMETRO - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro  memeriksa 4 orang saksi untuk diminta keterangannya.

Pemeriksaan saksi-saksi dilakukan menyusul dugaan keracunan pelajar SD Muhammadiyah Sang Pencerah, Kota Metro, Kamis (23/11/2023) lalu.

Demikian disampaikan Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasat Reskrim IPTU Rosali dikonfirmasi awak media, Jumat (24/11/2023).

Ia mengungkapkan, empat orang saksi yang diminta keterangan tersebut antara lain pembeli dan tiga orang pedagang kue di Toko Kue Amorfi Bakery.

"Kami masih dalam tahapan penyelidikan dan pemeriksaan. Pemeriksaan kami lakukan kepada pembeli dan pemilik toko serta pekerjanya," terangnya.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap semple kue yang dibeli saat acara tersebut.

Sampel kue dari sekolah dan toko kue tersebut juga telah dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Metro. Ini dilakukan  untuk pengujian semple di laboratorium.

"Untuk bahan-bahan kue sudah kita kirimkan ke laboratorium Dinas Kesehatan. Hasilnya belum kami terima. Karena diperkirakan hasilnya baru diketahui sekitar dua minggu," jelasnya.

BACA JUGA:Diduga Keracunan, 9 Pelajar SDM Sang Pencerah Metro Muntah-Muntah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Ditanya mengenai dugaan keracunan tersebut, IPTU Rosali belum dapat memastikan penyebabnya. Karena menurutnya, penyebab peristiwa tersebut baru dapat diketahui setelah ada hasil pengujian tersebut.

"Kita baru bisa memastikan apa penyebab dari keracunan massal itu setelah ada hasil dari laboratorium. Sempeknya sudah kita kirimkan ke Dinas Kesehatan semua," ungkapnya.

Menurutnya, setelah hasilnya keluar pihaknya nanti akan mengirimkan surat untuk mengambil hasil pengujian tersebut.

"Nah kalau sudah siap nanti kita tinggal bersurat. Ini untuk mengambil hasilnya itu," ujarnya.

Oleh karena, pihaknya mengaku belum dapat menentukan tersangka yang diduga lalai atas kejadian tersebut. Sehingga mengakibatkan terjadinya  insiden keracunan di sekolah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: