25 April Hari Malaria Sedunia: Sejarah hingga Target WHO 2030

25 April Hari Malaria Sedunia: Sejarah hingga Target WHO 2030

Foto: Ilustrasi penyebaran malaria melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit Plasmodium.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Organisasi Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO) telah menetapkan setiap 25 April sebagai Hari Malaria Sedunia sejak 2007 silam. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan dalam pencegahan sekaligus pengendalian Malaria.

Malaria adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Itu dapat dicegah dan disembuhkan.

Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, wanita hamil dan pasien dengan hiv atau aids lebih rentan terkena malaria berat dari pada yang lain. Selain itu, kelompok rentan lainnya termasuk pelancong yang memasuki daerah dengan penularan malaria tinggi juga perlu waspada.

Catatan WHO pada tahun 2021, penyakit Malaria telah merenggut 619.000 jiwa di seluruh dunia dari 247 juta kasus baru. Untuk wilayah terbesar penularan berada di Afrika dengan total 95% di tahun tersebut.

Sementara itu, pada tahun yang sama diestimasikan sekitar 1.412 penduduk Indonesia dilaporkan meninggal akibat Malari dari 811.636 kasus baru. Di mana 89% penyakit ini menjangkit wilayah Papua.

Hari Malaria Sedunia 2023 atau World Malaria Day diperingati pada Selasa, 25 April 2023. 

Pada peringatan Hari Malaria Sedunia 2023, tema yang diusung adalah "Waktunya Mewujudkan Bebas Malaria: Investasi, Inovasi, Implementasi". 

Dalam tema ini, WHO akan fokus pada implementasi (menerapkan) pentingnya menjangkau wilayah yang terpinggirkan dengan alat dan strategi yang tersedia saat ini agat terbebas dari Malaria.

BACA JUGA:KPK Akan Panggil Kadinkes Lampung Dugaan Kejanggalan Harta Kekayaan

Strategi WHO Melawan Malaria 2016 - 2030

Strategi teknis global WHO untuk malaria 2016 - 2030, menyediakan kerangka kerja teknis untuk semua negara endemik malaria. Ini dimaksudkan untuk memandu dan mendukung program regional dan negara saat mereka bekerja menuju pengendalian dan eliminasi malaria.

Strategi tersebut menetapkan target global di antaranya;

1. Mengurangi kejadian kasus malaria setidaknya 90% pada tahun 2030

2. Mengurangi tingkat kematian malaria setidaknya 90% pada tahun 2030

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: