Dokter Puskesmas Dianiaya, IDI Lampung: Miskomunikasi Dokter dan Pasien

Dokter Puskesmas Dianiaya, IDI Lampung: Miskomunikasi Dokter dan Pasien

Foto: Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung, dr Josi Harnos, menegaskan pentingnya komunikasi efektif untuk memahamkan masyarakat tentang medis agar meminimalisir miskomunikasi antara tenaga kesehatan dan masyarakat.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Pasien meluapkan emosinya karena berobat tidak sembuh dengan menganiaya dokter di Puskesmas Way Tenong, Lampung Barat (Lambar), pada Sabtu (24/4/2023). 

Dokter tersebut dianiaya oleh pasien yang menganggap sakit di bagian ulu hati tak kunjung sembuh setelah berobat di Puskesmas Way Tenong.

Karena kesal, pelaku langsung membekap, mencekik, hingga membanting dokter itu.

Kasus tersebut juga telah ditangani pihak kepolisian. Dua pelaku penganiayaan juga sudah diamankan di Mapolres Lambar.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung menilai pasien tersebut tidak memahami dirinya sendiri ketika menjalani pengobatan medis.

Sehingga timbul miskomunikasi alias apa yang disampaikan sang dokter tidak dapat diterima pasien.

"Yang dibutuhkan masyarakat adalah informasi untuk lebih mengenal dirinya alias tubuhnya. Dan dia tidak mungkin menyalahkan siapapun kalau sudah mengenal diri," ujar Ketua IDI Wilayah Lampung, dr Josi Harnos, saat dihubungi radarmetro.disway.id pada Rabu (26/4/2023).

"Makanya kesalahan atau miskomunikasi antara tenaga kesehatan dan masyarakat perlu kita sambungkan," tambahnya.

Kedepannya Josi berjanji akan membekali dokter maupun tenaga medis di berbagai daerah di Provinsi Lampung dengan kemampuan komunikasi efektif. Sehingga meminimalisir miskomunikasi antara pasien dan dokter.

"Kuncinya komunikasi efektif, itu salah satu yang membuat tenaga kesehatan bisa memberikan informasi yang lebih komprehensif kepada masyarakat," jelasnya.

BACA JUGA:Video Viral Penganiayaan Dokter di Way Tenong Lambar, Dua Pelaku Ditangkap

Sementara itu, untuk korban yakni Carel Triwiyono (29), seorang dokter di Puskesmas Way Tenong dipastikan akan mendapat pendampingan khusus oleh IDI Lampung.

"Kalau untuk pendamping itu memang sebuah kewajiban dari organisasi profesi, jadi setiap dokter di manapun bertugas, organisasi siap mendampingi," jelas Josi.

Josi mengatakan, untuk saat ini pihaknya terlebih dahulu mengupayakan terciptanya suasana kondusif. Dengan memindahkan dokter tersebut ke tempat aman guna menghindari ancaman susulan pasca tertangkapnya pelaku penganiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: