Kematian Rusman Situngkir Dipertanyakan, Keluarga Minta Polisi Mengusutnya

Kematian Rusman Situngkir Dipertanyakan, Keluarga Minta Polisi Mengusutnya

Foto: Ilustrasi -(Istimewa)-

Teriakan itu didengar sekitar pukul 09.00 WIB meminta tolong dari kamar korban seperti suara kesakitan, dan UC sempat melihat ke depan rumahnya korban tapi tidak ada orang.

"Sekitar pukul 12.00 WIB ibu itu minta tolong mengangkat bapak itu ke mobil bersama kemenakannya, bahkan UC menyampaikan bahwasanya kami sudah ditanyai polisi, besok kami disuruh ke kantor,” ujar Haposan menirukan ucapan UC.

Fakta lain diutarakan Haposan Situngkir yang mengatakan hubungan rumah tangga antara korban dengan istrinya (Tiromsi Sitanggang) disebutkannya bahwa selama ini sudah kurang baik.

Keterangan itu didengar langsung oleh Haposan Situngkir dari korban semasa hidup. Dimana pada 24 Pebruari 2024 saat mengunjungi kerabatnya (marga Manik) di Jalan Flamboyan 3 Medan, korban menceritakan kepada Haposan Situngkir dan dari cerita tersebut sempat membuatnya heran.

BACA JUGA:Gelapkan Vespa di Jaksel Lantas Kabur ke Tanggamus, Fatur Dibekuk saat Berduaan dengan Kekasih

“Ngeri-nya bang, ngamuk adikmu (isterinya) ditumbuki (dipukuli) aku, sampe goyang gigiku ini dua dan bibir sebelah dalam luka,” kata Haposan menirukan cerita pilu korban seraya menunjukkan giginya yang dipukul.

Selain dipukuli, imbuh Haposan, korban juga dicakari istrinya hingga membuat badannya memar bekas cakaran. “Setelah ditumbuki dicakar juga,” ucap Haposan menirukan korban sambil membuka bajunya.

Lalu, Haposan menyampaikan kepada korban kenapa tidak melawan atau melaporkan ke kantor polisi. “Ah biarlah disitu saya bilang piso itu saja bikin biar mati sekalian,” ujar Haposan menirukan ucapan korban lagi.

Kemudian, pada 10 Maret 2024, korban juga pernah curhat soal prahara keluarganya kepada Haposan saat pulang kampung ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Di sela-sela pembicaraan korban mengeluhkan persoalan rumah tangganya, dimana bahwa BPJSnya sudah lama tidak dibayarkan, sehingga korban tidak dapat mengambil obat ke Puskesmas jika sedang sakit pusing.

"Makanpun terancam, orang itu (istri) makan dikamar, kalau ada sisa itulah yang kumakan, untung ada beras kubawa dari kampung sehingga bisa makan dengan pakai garam," ungkap Haposan Situngkir menirukan korban.

Sementara itu, penasehat hukum keluarga korban Ojahan Sinurat, S.H, Herbert Sinurat, SP., S.H., M.M dan Bana Wibowo Sinurat, S.H menduga kuat kematian Rusman Maralen Situngkir bukanlah meninggal akibat kecelakaan melainkan ada dugaan penyebab lain yang mengakibatkan meninggal dunia.

Ojahan Sinurat mengatakan tindakan yang dilakukan kliennya untuk melaporkan kejadian tersebut merupakan langkah yang sangat tepat, sekalipun istri korban tidak melakukanya.

"Kita tidak menuduh siapa pelaku maupun pembunuhnya, biarkanlah proses hukum yang mengungkap dan menyeret pelakunya kemeja hijau untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya jika memang terbukti nantinya," kata Ojahan Sinurat didampingi Herbert Sinurat dan Bana Wibowo Sinurat.

BACA JUGA:Pastikan Keselamatan Pemudik, Kapolres Mesuji Beri Himbauan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: