Sebut Angka Kemiskinan Menurun, Ini Upaya yang Dilakukan Pemkot Metro!
Foto : Walikota Metro Wahdi saat dikonfirmasi awak media usai menghadiri kegiatan Sarasehan Program Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yang digelar di Sesat Agung Bumi Sai Wawai, Selasa 13 Agustus 2024.-(Ria Riski A.P)-
KOTAMETRO, RADARMETRO.DISWAY.ID - Pemerintah Kota Metro menyebut angka kemiskinan di Kota Metro mengalami penurunan yang siginifikan.
Di mana berdasarkan data, angka kemiskinan di Kota Metro tahun 2023 mencapai 7,28 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2024 sebesar 6,7 persen.
Demikian disampaikan Walikota Metro Wahdi dikonfirmasi awak media usai menghadiri acara Sarasehan Program Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yang digelar di Sesat Agung Bumi Sai Wawai, Selasa 13 Agustus 2024.
Ia mengatakan, untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut seluruh aparatur diminta untuk bersama-sama mengumpulkan data yang sebenarnya di masyarakat.
"Yuk bersama membangun data-data. Makanya dia harus terinput. Ada PSM (Pekerja Sosial Masyarakat), ada TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), ada pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) itu diajak bekerja bersama," terangnya.
Diakuinya bahwa berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diketahui kurang lebih sebesar 69 persen. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran dampak pandemi yang rupanya masih ada.
"Kita ingin tentu masyarakat itu sejahtera. Untuk sejahtera itu, kesehatannya terjaga, pendidikannya terjaga, termasuk juga punya pekerjaan, sehingga sandang pangan terpenuhi. Nah ini yang menjadi PR kita bersama tentu harus semakin diperbaiki lagi," paparnya.
Sementara itu, lanjutnya, terhadap isu-isu lainnya seperti difabel, lansia, dan anak-anak terlantar itu menjadikan kewajiban. Oleh karena itu, Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial juga harus mendata dengan baik.
Diakuinya bahwa sebuah kota yang tidak terlepas dari demografi, urbanisasi, dan sebagainya akan membuat sejumlah berpindah ke kota.
"Apalagi pembangunan dan jasa ada di sini. Jasa pendidikan ada di sini, ada 16 perguruan tinggi, kemudian rumah sakit sampai rumah sakit rujukan topnya ada di Kota Metro. Jadi wajar akan berimbas pada tata kelola," ujarnya.
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Sempit di Kota Metro, Komunitas CJL Ajak Warga Tanam Cabe Jawa!
"Kemudian apa yang terjadi, bisa saja muncul narkoba. Kemudian kenakalan-kenakalan remaja. Kita lihat beberapa waktu lalu, dari luar daerah ribut nyerang ke Metro," ungkapnya.
Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara semua pihak dimulai dari rumah tangga. Karena diakuinya pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: