Kampung Peng’Angguran Agroceria Metro jadi Penilaian Lomba Tingkat Nasional

Kampung Peng’Angguran Agroceria Metro jadi Penilaian Lomba Tingkat Nasional

Foto: Kampung Peng’Angguran Agroceria Metro jadi Penilaian Lomba Tingkat Nasional-(Ria Riski A.P)-

RADARMETRO.DISWAY.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) kembali menggelar Pasar Tani Agroceria, digelar di Balai Makempal, Kampung Peng Angguran, Kelurahan Yosodadi, Jum’at pagi 23 Agustus 2024.

Dalam kegiatan kali ini, program yang rutin dilakukan 2 kali dalam sebulan menjadi salah satu aspek penilaian klarifikasi lapangan lomba kelurahan Tingkat Nasional Regional 1 yang dilakukan oleh Tim penilai dari Pemerintah Provinsi Lampung dan Dirjen Bina Desa Kemendagri.

Klarifikasi lapangan yang dilaksanakan di Kampung Peng Angguran menjadi salah satu tahapan penilaian untuk menilai kesesuaian data dan informasi berdasarkan dokumen hasil penilaian administrasi, dan hasil pemaparan yang telah disampaikan sebelumnya, dengan kondisi sesungguhnya yang ada dilapangan.


--

BACA JUGA:Pemkot Metro Targetkan 736 Masyarakat Mendapat Kartu Metro Ceria

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas KP3 Kota Metro, Pipi Puspita memaparkan kegiatan tersebut dialihkan ke Kampung Peng Angguran.

“Pasar tani agroceria dilakukan bersamaan dengan penilaian, biasanya kegiatan di lakukan di lapangan kelurahan kali ini dialihkan ke kampung peng Angguran, ini dilakukan untuk mengangkat dan memperkenalkan kampung tersebut untuk membantu penilaian lomba,” ucapnya.


--

Pipi menjelaskan, Pasar Tani Agroceria tidak hanya menjual berbagai kebutuhan masyarakat demi mendukung program Metro Bangga Beli (MB2), tetapi juga digelar berbagai kegiatan seperti senam bersama, cek kesehatan gratis, donor darah, dan aktivasi aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) serta pembagian bibit Gertapaga yang bekerjasama dengan LLI Kelurahan Yosodadi, Dinas Kesehatan dan Disdukcapil Kota Metro.

BACA JUGA:Karena capai prestasi, Metro dapat tambahan Dana Transfer Pusat sebesar Rp 43 Miliar untuk tahun 2025


--

Dirinya juga menambahkan, alasan dipilihnya lokasi tersebut dikarenakan Kampung Pengangguran dikenal sebagai Kampung Kreatif yang telah berhasil memanfaatkan berbagai sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Beberapa kegiatan kreatif yang ada di kampung ini antara lain budidaya maggot, pembuatan biogas, dan produksi asap cair.

Di pusat kegiatan kampung, Balai Makempal, warga sering mengadakan rembuk, musyawarah, dan pertukaran ide untuk memajukan komunitas mereka. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: