Strategi Bertahan Hidup Hewan Lumba – Lumba di Lingkungan Yang Ekstrem

--
Adaptasi terhadap polusi dan aktivitas manusia, lumba – lumba juga menghadapi tantangan besar di lingkungan perairan yang telah mengalami polusi laut dan akibat aktivitas manusia seperti penangkapan ikan berlebihan, dantumpahan minyak. Lumba – lumba yang hidup di perairan tercemar pasti akan menunjukan perubahan perilaku seperti menghindari area tercemar dan beralih ke tempat yang lebih aman.
Tingkah laku yang sering dilakukan oleh lumba-lumba meliputi travelling atau membentuk kelompok dalam kegiatan mencari mangsa dan pergerakan untuk migrasi, gerakan aerials yang merupakan gerakan salto, berputar dan berbalik sebelum masuk ke dalam air, bowriding yaitu tingkah laku lumba-lumba yang berenang mengikuti kapal dan feeding yang merupakan kegiatan ketika sedang mencari makan (Pranatami, dkk 2023).
Manusia juga berperan penting dalam menjaga keberlangsungan hidup hewan lumba – lumba karena lumba – lumba juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di laut.
Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan ekosistem yaitu dengan peningkatan kesadaran, pendidikan, dan partisipasi aktif adalah kunci dalam mencapai tujuan bersama untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan melindungi keanekaragaman hayati di Bumi (Suhri, dkk 2024).
Kesimpulan
Untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrim, lumba-lumba menggunakan berbagai teknik. Mengatasi suhu dingin dan visibilitas rendah di laut dibantu oleh adaptasi fisik seperti blubber dan echolocation.
Migrasi dan perilaku sosial yang kompleks membantu mereka bertahan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang besar, termasuk tantangan dari aktivitas manusia. Namun demikian, populasi lumba-lumba terus terpengaruh oleh polusi, perubahan iklim, dan penangkapan ikan yang berlebihan.
Meskipun kemampuan mereka untuk beradaptasi dan beradaptasi membuat spesies ini bertahan, konservasi yang berkelanjutan diperlukan untuk melindungi mereka dari ancaman yang semakin meningkat.
Kita sebagai masyarakat juga harus meningkatkan kesadaran,pendidikan dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem di darat maupun laut.
Daftar Pustaka
Mainassy, C. M., Birahy, C. D., Wahyuningsih, E., Khan, A. K., Jumadin , L., Prasetyo, Rumondang, A. (2024). Fisiologi Hewan. Gowa: CV.Tohar Media.
Mustari, A. H. (2022). Metode Survei dan Inventarisasi Mamalia. bogor: Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor.
Pranatami , A., Nada, Q. E., Rahmawati, N. F., Muafiroh , H. F., & Isky, I. H. (2023). Perilaku Satwa Air pada Kelas Mamalia. Biogenic, 1(1), 1-8.
Saputra, T. R., Rachmad , B., Sabariyah , N., & Maulita, M. (2022). Hubungan Kemunculan Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops aduncus) Dengan Karakteristik Lingkungan Di Perairan Nusa Penida, Provinsi Bali. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia, 349-363.
Suhri Indraswari, M. G., Hashifah , N. F., & Hasan, A. P. (2024). Ekologi Hewan . Jawa Tengah: Eureka Media Aksara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: