Dampak Limbah Plastik terhadap Kehidupan Laut di Perairan Indonesia

Dampak Limbah Plastik terhadap Kehidupan Laut di Perairan Indonesia

--

Terumbu karang, mangrove, dan padang lamun merupakan bagian integral dari ekosistem laut yang sangat bergantung pada kondisi laut yang bersih dan sehat. Limbah plastik yang masuk ke laut dapat merusak ekosistem ini dengan berbagai cara.

Pertama, plastik yang terperangkap di terumbu karang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada struktur karang. Plastik, terutama kantong plastik, dapat menutupi karang, menghalangi akses sinar matahari yang sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesis.

Terumbu karang yang terganggu fotosintesisnya akan mengalami penurunan kesehatan, yang pada gilirannya akan memengaruhi kehidupan biota laut yang bergantung pada karang sebagai tempat berlindung dan sumber makanan.

Selain itu, mikroplastik-plastik yang terpecah menjadi partikel kecil karena paparan sinar UV dan proses fisik di laut juga memberikan dampak jangka panjang yang merusak, Mikroplastik mudah menyebar di seluruh ekosistem laut dan dapat tertelan oleh berbagai organisme, dari plankton hingga predator puncak seperti ikan besar dan mamalia laut.

Mikroplastik juga dapat menyerap bahan kimia berbahaya yang ada di laut, sehingga ketika organisme laut menelan mikroplastik, mereka juga terpapar racun yang dapat memengaruhi sistem biologis mereka. (Sari, dkk.2020)

2. Dampak terhadap Fauna Laut

Fauna laut adalah pihak yang paling terkena dampak dari limbah plastik di lautan. Setiap tahun, jutaan hewan laut mati karena menelan plastik atau terjerat dalarn sampah plastik.

Penyu laut, misalnya, sering kali mengira kantong plastik sebagai ubur-ubur, makanan utama mereka. Ketika plastik ini tertelan, dapat menyebabkan penyumbatan di sistem pencernaan mereka yang berakibat fatal.

Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyu laut di seluruh dunia telah menelan plastik pada suatu waktu dalam hidup mereka.

Ikan dan mamalia laut juga terancam oleh limbah plastik. Banyak ikan yang menelan plastik kecil yang mengambang di permukaan laut, mengira bahwa plastik tersebut adalah makanan.

Plastik ini kemudian tersimpan di dalam perut ikan, mengurangi kapasitas mereka untuk makan makanan yang sebenarnya dan dapat menyebabkan kelaparan. Bahkan spesies predator puncak, seperti paus dan hiu, tidak luput dari ancaman ini.

Pada beberapa kasus, paus ditemukan mati dengan perut yang penuh dengan plastik. mengungkapkan betapa seriusnya dampak pencemaran plastik terhadap fauna laut.

Burung laut juga sangat terpengaruh oleh pencemaran plastik. Banyak burung laut, seperti albatros, menelan plastik yang terapung di laut, atau memungutnya dan memberikannya kepada anak-anak mereka. Plastik yang tertelan dapat menyebabkan luka internal, keracunan, atau bahkan kematian.

Penelitian menunjukkan bahwa 90% burung laut di dunia memiliki plastik di dalam perutnya, dan angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan bertambahnya produksi dan pembuangan plastik di lautan.

3. Plastik dalam Rantai Makanan Laut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: