Nabar Sagon : Tradisi Unik Ulun Lappung menyambut Sanak Tubik (kelahiran)

Nabar Sagon  : Tradisi Unik Ulun Lappung menyambut Sanak Tubik (kelahiran)

Photo: Kiriman sagon pagi--Ist

Rasanya yang gurih dan manis tentu sangat disukai semua orang. Di keluarga ulun Lampung, biasanya beberapa saat sebelum bayi lahir, keluarga sudah berkumpul membuat sagon.

Sagon adalah makanan berbahan dasar gula , tepung ketan dan kelapa. Dengan rasanya manis dan gurih ini tertitip doa semoga sang jabang bayi kelak mendapatkan kemanisan-kemanisan hidup.  Kelapa, yang memberikan rasa gurih, dikenal sebagai tanaman yang mulai dari akar hingga pucuk daunnya bermanfaat bagi manusia.

Saat ini memang sudah ada perkembangan variasi dari tradisi ini dengan menambahkan berbagai makanan ringan lainnya, seperti permen, coklat dan lainnya.Bahkan kalau melihat kiriman kali ini, di dalam tas tersebut sudah terdapat beberapa mainan anak. Namun selalu saja kita sangat bergembira apabila mendapatkan kiriman sagon dirumah kita.  

Masih teringat saat Ananda Tasya lahir beberapa tahun lalu, kami menyiapkan sagon-sagon ini dan menambahkan dodol, legit dan permen. Sepertinya makanan-makanan manis ini menjadi simbol kebahagiaan keluarga. Keluarga tentu berharan doa untuk ke-“manis”-an hidup untuk sang jabang bayi kelak Tentu saja “Kelapa” dipahami sebagai tanan yang semua bagiannay bermanfaat, sehingga keluarga berharap kelak sang jabang bayi  akan bermanfaat bagi seluruh bangsa dan negara.

Pada masyarakat Lampung, apabila kita mendapatkan kiriman sagon dari keluarga atau kerabat, itu  berarti kita diharapkan juga hadir menengok sang bayi. Pada saat itu tentu saja kita memberikan berbagai buah tangan yang biasaya berupa perlengkapan kebutuhan bayi. Untuk keluarga dekat dapat pula memberi hadiah berupa perhiasan. Hadiah  biasanya berupa kalung atau gelang emas. 

Informasi  yang diberikan juga biasa dilengkapi dengan panggilan untuk sang jabang bayi, darinkeluarga besar ayah dan ibunya. Berikut ini contoh infomasi saat lahirnya Ananda Tasya, kamipun berbagi sagon. 

Tabikpun nabik tapik jamo metei gheppok penyimbang tuho rajo, menyanak waghei, lebeu kelamo diluah dilem puuun. Ijo ago nerangken sanak gham sai appai tubikpun. Namonopun "Ramiza Lionatasya Admi", Lahir di Glean Eagle International Hospital, Singapore puuun. Adek jak buai bulai udik, mergo pak tulang bawang, no "bagindo putri" puuun, adek jak nunyai "ratu ulangan mego" pun. (Berikut ini kami sampaikan kepada semua keluarga, telah lahir ananda “ "Ramiza Lionatasya Admi" di Singapura. Gelar dari buai bulai udik, mego pak tulang bawang, no "bagindo tasya" pun, adek jak nunyai "ratu ulangan mego" pun.

Sebagai penutup, kembali saya mengajak kita semu untuk bersama menjemput LAMPUNG BAHAGIA dan MEMBANGGAKAN !

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: