Tapi sebenarnya ada pertanyaan mendasar yang belum terjawab.
Beranikah Wahdi menggelontorkan dana pilkada (bahasa Wahdi diselimur dengan kata sodaqoh) sebesar seperti pilkada tiga tahun lalu?
Kalau saya boleh ikut menjawab, Wahdi sudah merasakan tiga tahun memimpin ternyata rumit juga jadi kepala daerah (bahasa gaulnya gak masuk alias besar pasak daripada tiang).