PDIP dan PKS Tidak Usung Wahdi

Jumat 19-04-2024,09:14 WIB
Reporter : Hermansyah Albantani
Editor : Devi Oktaviansyah

Coba kita testimonikan Wahdi melawan PDI Perjuangan.

Seandainya pun, calon yang diusung PDI Perjuangan kalah dalam pilkada nanti oleh Wahdi, kursi Ketua DPRD Kota Metro tetap punya PDI Perjuangan.

Yang artinya, kontrol penuh legislatif akan memberikan efek luar biasa terhadap pemerintahan yang dipimpin Wahdi.

Pertanyaannya, masih maukah Wahdi jadi Walikota tapi gerak sana-gerak sininya susah.

Kebijakan yang dianggap DPRD tidak urgen, jelas dipapras oleh legislatif yang memiliki fungsi kontrol.

Fungsi pengawasan PDI Perjuangan sudah teruji kritis dan menghanyutkan.

Terbukti tiga tahun terakhir, nyaring sekali gempuran dari legislator PDI Perjuangan terhadap kebijakan Wahdi yang tidak populis atau bahkan menabrak aturan.

Hal ini harus benar-benar jadi pertimbangan Wahdi, meskipun nanti diusung oleh koalisi partai yang ada di DPRD, kekuatan pimpinan dewan sangat penting untuk menggagalkan atau menggolkan kebijakan eksekutif yang dinilai hanya menguntungkan citra Wahdi semata.

BACA JUGA:DPC PDIP Metro Buka Penjaringan Bacalon Walikota

Mengapa saya bilang pimpinan dewan, karena selain PDI Perjuangan yang duduk sebagai Ketua DPRD Kota Metro periode 2024-2029, ada PKS yang juga duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Metro (semuanya menunggu hasil gugatan di MK ya, karena setahu saya DPC Gerindra Kota Metro sedang menggugat beberapa hasil pileg yang bisa saja mengubah perolehan suara).

Berdasarkan hasil pileg 2024, PKS memperoleh 15.184 suara atau perolehan suara tertinggi ketiga setelah PDI Perjuangan dan Partai Demokrat (khusus dengan Partai Demokrat, PKS boleh kalah suara, tapi belum tentu dengan jumlah kursi).

Jika dikonversi ke kursi dewan, perolehan suara PKS minimal mendapatkan empat kursi atau sama dengan perolehan kursi lima tahun lalu.

Kenapa PKS tidak akan mendukung Wahdi? Nah ini agak sedikit rumit menjelaskannya.

Saya coba jabarkan dengan pelan dan semoga bisa dimaknai untuk diskusi kita bersama.

Pertama, bukankah Qomaru Zaman yang saat ini menjadi Wakil Walikota Metro adalah orang PKS?

Secara de facto, benar. Kalau tidak salah terakhir itu sebagai dewan pakar di PKS (koreksi jika saya salah).

Kategori :