Pakai Aplikasi Facebook dan Instagram, Meta Berencana Kenakan Tarif

Pakai Aplikasi Facebook dan Instagram, Meta Berencana Kenakan Tarif

Foto : Meta berencana mengenakan tarif pada Instagram dan Facebook.-(Istimewa)-

RADARMETRO - Meta sebagai layanan jejaring sosial berencana memasang tarif pada dua aplikasi media sosial miliknya. 

Keduanya yakni Facebook dan Instagram. Rencananya kedua aplikasi tersebut akan berbayar bagi pengguna di Negara Eropa. Rencana tersebut bertujuan agar kedua aplikasi tersebut  bebas dari iklan.

Wall Street Journal mengatakan, langkah Meta untuk menerapkan tarif pada dua aplikasi tersebut sebagai upaya untuk mematuhi peraturan Uni Eropa. Di mana dalam aturan tersebut mengancam akan membatasi kemampuannya untuk mempersonalisasi iklan. 

Ini dilakukan Meta bagi pengguna yang dengan tanpa persetujuan, sehingga merugikan sumber pendapatan utamanya.

Diketahui, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini telah meraup keuntungan miliaran dolar. Ini dilakukannua dengan menawarkan data para penggunanya yang sangat individual kepada para pengiklan. 

Oleh karena itu, dengan diterbitkannya peraturan baru di Eropa dan keputusan pengadilan di Uni Eropa membuatnya menjadi lebih sulit. 

Langkah tersebut dilakukan Eropa agar perusahaan teknologi besar menyesuaikan dan menerapkan praktik yang sudah dilakukan untuk dapat memenuhi aturan Ini Eropa. Bahkan proposal tersebut telah diajukan ke regulator Uni Eropa. 

BACA JUGA:UM Metro Ajarkan Digitalisasi Marketing Lewat TikTok

Dalam rencana penerapan aplikasi berbayar tersebut mengemukakan bahwa pelanggan di Eropa akan dikenakan biaya sebesar 10,5 USD setiap bulan. Ketentuan ini berlaku bagi pengguna media sosial Instagram dan Facebook melalui desktop. Sedangkan bagi pengguna Instagram dan Facebook melalui telepon seluler akan dikenakan biaya sebesar 14 USD setiap bulan. 

Diketahui, beberapa platform media sosial mulai banyak menggunakan sistem berbayar kepada penggunanya. Trobosan ini untuk mematuhi peraturan privasi data bagi penggunanya, selain itu juga untuk menjamin identitas penggunanya. 

Sayangnya praktek tersebut dapat membawa perubahan besar bagi industti media sosial. Model periklanan membuat situs tersebut gratis bagi penggunanya.  Namun sebagai imbalannya dapat dilacak dan iklan yang terlihat sangat personal khususnya bagi pengguna media sosial tersebut. 

Dalam proposal yang dilayangkan tersebut memuat daftar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perusahaan teknologi besar di Eropa. Ini terutama larangan melacak pengguna, jika persetujuan mereka belum diberikan.

Ini menyusul adanya rekomendasi dari pengadilan tertinggi Uni Eropa. Di mana dalam keputusan disebutkan bahwa pengguna platform Meta yang menolak untuk dilacak harus ditawari alternatif bebas iklan dan berbayar. 

Sementara itu, Meta menolak berkomentar secara langsung mengenai laporan Wall Street Journal. Dalam pernyataan Meta menyebut masih percaya pada nilai layanan gratis yang didukung oleh iklan yang dipersonalisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: