Begini Cara Tidur yang Membuat Tubuh Menghasilkan Antioksidan

RADARMETRO – Antioksidan sangat penting bagi tubuh. Salah satu penilitian mengatakan, segala macam penyakit yang ada di dalam tubuh disebabkan karena Antioksidan yang rendah di dalam tubuh, kata Dokter Cahyono.

Hal itu diungkapkan Dokter R Cahyono Sp Naturopathy. Dokter Cahyono adalah dokter ahli pengobatan naturopathy yang melibatkan bahan alami untuk membantu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri.

Dokter Cahyono mengatakan, tubuh perlu memiliki antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.

Tidak hanya lewat konsumsi buah-buahan, ternyata cara dan pola tidur mempengaruhi produksi antioksidan. Dokter Cahyono mengatakan, disarankan agar tidak tidur larut malam.

“Batasannya jam 22.00 paling telat jam 22.30. Hal itu agar jam 23.00 sampai pukul 01.00 tubuh kita sudah tidur pulas,” jelas Dokter Cahyono.

BACA JUGA:Trend Wisata Lampung Sejak 1980 Hingga 2023

Tidak hanya sekadar tidur pulas, dokter Cahyono mengatakan, tidur harus dilakukan tanpa cahaya. Ia menjelaskan, pola tidur tanpa cahaya sudah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Nabi Muhammad sebelum tidur, kata Fatimah, bercerita kepada para sahabat nabi, apa kebiasaan nabi sebelum tidur? Mematikan sumbu-sumbu api di rumahnya,” jelasnya dokter Cahyono dalam kajiannya.

Tujuannya apa? tanya dokter Cahyono, tujuannya adalah agar hormon melatonin di dalam tubuh diproduksi secara maksimal.

Apa fungsi hormon melatonin? tanya dokter Cahyono lagi, fungsinya yakni membantu produksi antioksidan di dalam tubuh.

“Orang yang tidur dengan cahaya terang benderang, antioksidannya tidak dapat diproduksi secara maksimal. Sehingga terbentuk radikal bebas,” jelas dokter Cahyono.

Ia lalu meminta kita untuk memperhatikan dan melakukan tidur dengan kondisi lampu kamar menyala apalagi tidur larut malam. 

BACA JUGA:Juara 1 Yos Cup 2023 Tingkat SMP/KU 15, Pelatih Klub Pediyang: Kita Atlet Kampung

“Pasti bangun tidur pegal-pegal semua, kesemutan, migrain, daya tahan tubuh menurun kena berbagai macam penyakit,” jelas dokter Cahyono. 

Sumber: