Eksplorasi Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Memahami Fungsi dan Signifikansi Artefak

Eksplorasi Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Memahami Fungsi dan Signifikansi Artefak

Foto: Eksplorasi Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Memahami Fungsi dan Signifikansi Artefak-(Ahmad Fadhil)-

- Menhir: batu besar yang ditancapkan tegak ke tanah, kemungkinan berfungsi sebagai penanda wilayah atau tempat suci.

- Dolmen: meja batu besar yang ditopang oleh beberapa batu lainnya, mungkin digunakan untuk ritual atau persembahan.

- Batu berlubang: batu dengan lubang di tengahnya, mungkin memiliki makna simbolis atau fungsional.

2. Zaman Klasik (500 SM - 500 M) Pada masa ini, pengaruh Hindu-Buddha mulai masuk ke wilayah Lampung. Hal ini dibuktikan dengan penemuan:

- Arca Bodhisatwa: patung Buddha yang menunjukkan pengaruh agama Buddha Mahayana.

- Arca Dwarapala: patung penjaga pintu yang biasa ditemukan di candi-candi Hindu.

- Prasasti: batu bertulis yang berisi informasi tentang sejarah dan budaya pada masa itu.

3. Zaman Islam (500 M - sekarang) Bukti peninggalan Islam di Pugung Raharjo tidak sebanyak zaman sebelumnya. Namun, terdapat beberapa temuan seperti:

- Makam kuno: menunjukkan adanya komunitas Muslim di sekitar situs Pugung Raharjo.

- Keramik: menunjukkan adanya perdagangan dengan wilayah lain di Nusantara dan Asia Tenggara

Artefak yang ada di Museum Taman Purbakala Pugung Raharjo memiliki berbagai fungsi terkait dengan pemanfaatan satwa atau tumbuhan.

Sebagai contoh, arca-arca digunakan untuk keperluan religi dalam peradaban Hindu-Buddha.

Batu berlubang sering kali digunakan untuk menyimpan atau membuat sesuatu, sementara lumpang batu dapat digunakan untuk menyimpan biji-bijian atau obat-obatan.

Kapak batu digunakan untuk menghancurkan biji-bijian, sementara sendok batu biasanya digunakan untuk menyajikan makanan atau minuman.

Fosil kayu digunakan untuk pembelajaran tentang zaman megalitikum, sementara menhir memiliki fungsi religi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: