Diduga Jadi Korban Penganiayaan Penagih Koperasi, Juru Parkir di Metro Lapor Polisi

Diduga Jadi Korban Penganiayaan Penagih Koperasi, Juru Parkir di Metro Lapor Polisi

Foto : Kondisi Juru Parkir di Megamall Kota Metro, Efendi tampak babak belur diduga menjadi korban penganiayaan.-(Ria Riski A.P)-

RADARMETRO - Seorang juru parkir di pusat pertokoan Megamall, Kota Metro, Efendi, diduga menjadi korban penganiyaan oleh sekelompok oknum penagih koperasi peminjaman uang.

Akibat kejadian tersebut korban mengalami babak belur. Di bagian wajah dan tubuhnya tampak luka lebam. Bahkan korban pun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad Yani (RSUDAY) Kota Metro.

Peristiwa dugaan penganiayaan tersebut tepatnya terjadi pada Sabtu 27 April 2024 sekitar pukul 15.30 WIB lalu. Dugaan aksi penganiayaan tersebut diduga dipicu oleh masalah hutang piutang koperasi.

Dikonfirmasi awak media, Robbi Bahsan (47) selaku kerabat korban  menceritakan awal mula peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, bahwa kakaknya diduga dianiaya oleh sekelompok pria yang diduga dari pihak koperasi. Peristiwa tersebut diduga terjadi saat  korban dipaksa untuk melunasi pinjaman.

"Awalnya itu dari peminjaman koperasi. Nah korbannya itu kakak saya sendiri. Jadi kakak saya ini diminta untuk menutup pinjaman," terangnya, Selasa (30/4/2024).

"Menurut kakak saya pinjaman itu sudah berlanjut lebih dari separuh dan sudah mau selesai. Tetapi pihak koperasi itu minta agar pinjaman itu ditutup," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengemukakan bahwa dari informasi sejumlah saksi, bahwa kakaknya tersebut sempat dipaksa membayar invoice atau promnis oleh penagih koperasi. Di mana promnis tersebut telah dirobek oleh penagih dari pihak koperasi.

BACA JUGA:Hisap Sabu di Bangunan Sekolah, Tiga Pemuda Metro Ditangkap Polisi


Foto 2 : Robbi Bahsan menunjukkan laporan polisi kakaknya yang diduga menjadi korban penganiayaan. -(Ria Riski A.P)-

"Kakak saya ini keberatan soalnya dia merasa tidak punya uang. Sehingga pihak penagih koperasi ini memaksa dengan alasan dia, karena promnis sudah dirobek. Nah dari itulah timbul perselisihan dan ribut omongan," bebernya.

Menurutnya, yang merobek promnis tersebut merupakan pihak koperasi. Karena setiap pembayaran itu terdapat hitungan berapa kali pembayarannya.

Melihat percekcokan tersebut, sejumlah warga langsung melerai. Oknum penagih koperasi tersebut pun pergi meninggalkan lokasi.

Sayangnya, persoalan tersebut tak berhenti sampai disitu. Sebaliknya oknum penagih koperasi tersebut kembali lagi dengan sejumlah rekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: