Keluarga Minta Pelaku Diganjar Hukuman Seumur Hidup, Berikut Kronologi Dugaan Pembunuhan Imam Ardiansyah!
Foto : Adik korban Putri didampingi sepupunya Anwar menceritakan kronologis dugaan pembunuhan terhadap korban Imam Ardiansyah. -(Ria Riski A.P)-
"Lalu, Ocha ini marah-marah sama teman saya Ayu. Tetapi si Elsa temen Ocha ini ikut marah-marah. Saya bilang nggak usah ikut campur sama urusan orang. Bukannya mendengarkan, malah saya disiram dengan minuman," bebernya.
Seketika itu ia pun emosi dan terjadilah keributan dan perkelahian antar keduanya. Namun karena lawannya tersudut dan kalah, teman-teman laki-lakinya turut serta mengeroyok dirinya.
"Tiba-tiba teman laki-lakinya itu ikut gebukin saya dengan alasan mau memisah. Nah pelaku Rio ini marah-marah sama saya, dan ngata-ngatain saya. Pelaku juga bilang panggil bapak kamu ke sini, saya tunggu di sini," cetusnya.
Selanjutnya ia pun menghubungi korban. Pelaku pun juga menghubungi kakaknya dan bilang kalau dia berkelahi.
"Saya telpon kakak saya itu, dengan maksud supaya kami bisa pulang dan tidak dicegat oleh mereka. Soalnya di ujung sana tuh sudah banyak orang mereka, di kanan kiri sudah ada yang nunggu," bebernya.
Lalu dia (pelaku, red) pun menelpon korban. Pelaku pun juga menghubungi kakaknya dan bilang telah berkelahi.
BACA JUGA:Tersangka Pembunuhan di Pringsewu Dilimpahkan ke Kejaksaan
"Terus kakak saya datang, kakaknya juga datang. Kakaknya itu sempat cekcok dengan kakak saya. Habis itu dia mengeluarkan badik, lalu almarhum kakak, saya suruh pergi. Karena dikejar pelaku dan badik pelaku pun jatuh," jelasnya.
"Kemudian saya suruh kakak saya lari, lalu dia ingin mengejar menggunakan mobil, tetapi sempat saya cegah dan berhenti. Tetapi mereka tetap mengejar kakak saya dan menikam kakak saya," ungkapnya.
"Saya tidak tahu keadaan kakak saya. Lalu saya mengejar kakak saya menggunakan motor teman saya, ternyata kakak saya sudah ditikam. Saya menemukan kakak saya sedang memegang lukanya dengan bersimbah darah," tuturnya.
Selanjutnya ia pun membonceng korban menggunakan motor hendak melarikan diri. Namun tepat di tikungan Jalan Tawes Metro Timur, korban sudah tidak kuat dan terjatuh dari motor.
"Lalu saya membawa kakak saya naik motor, tetapi kakak saya sudah nggak kuat lagi, dan terjatuh di depan warung seblak itu," tutupnya seraya menangis terisak.
Seketika ia pun meminta tolong warga untuk menolong kakaknya. Selanjutnya dibantu sepupunya dan warga pun memberikan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit.
Senada dikatakan sepupu Putri, Anwar. Menurutnya saat kejadian ia sedang tidur dan dihubungi korban yang mengatakan bahwa adiknya Putri dikeroyok oleh sejumlah orang. Kemudian ia pun datang bersama temannya bernama Imam.
"Nah saya ketemu kakak saya ini (korban) tepat di depan SMPN 4. Mereka ini sudah siap-siap. Almarhum ini langsung dipegangin dan ditikam. Saya juga dipegangin nggak bisa bantu. Karena di situ sudah ramai sekali, banyak mobil motor juga banyak. Sudah penuh sama pelaku itu sama rekan-rekannya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: