ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Perempuan Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan

Jumat 28-07-2023,10:51 WIB
Reporter : Pramestya
Editor : Devi Oktaviansyah

Pemeritah AS dan otoritas Kurdi mendesak negara-negara yang warganya di penjara agar mengambil mereka kembali.

Lebih dari 2.000 penyintas Yazidi – termasuk Sarab – telah memberikan kesaksian terperinci tentang dugaan kejahatan yang dilakukan oleh gerombolan ISIS.

Pengakuan itu disampaikan kepada Yazda, sebuah organisasi non-pemerintah yang mengadvokasi orang Yazidi.

Meskipun belum ada penuntutan hukum di Australia, Yazda telah membantu Pemerintah Jerman mengadili anggota ISIS yang dipulangkan dengan tuduhan kejahatan terhadap orang Yazidi.

Sarab kini menjadi adalah advokat vokal untuk komunitas Yazidi.

Dia berharap kesaksiannya suatu hari akan digunakan untuk menuntut Mohammed Ahmad dan mengadilinya sehingga tuduhan tersebut dapat diuji di pengadilan.

Dia menyatakan siap untuk menjadi saksi jika Ahmad diadili di Australia.

Disekap selama lima tahun

Berbicara dari penjara minggu ini, Mohammed Ahmad mengatakan dia ingin pemerintah Australia menghubunginya bersama tahanan Australia lainnya, untuk memberi tahu rencana pemerintah tentang masa depan mereka.

Dia mengaku kondisi dalam penjara sangat buruk dan penahanannya yang berkepanjangan harus diakhiri.

BACA JUGA:Gak kalah seru, kenalan dengan Dunia Perfilman Indonesia,Yuk

"Saya adalah warga negara Australia. Bagaimana situasi kami? Jika akan diadili, oke, mari adili kami. Tapi atas dasar apa? Apa yang telah kami lakukan?"

"Saya tidak pernah menyakiti atau membunuh siapa pun. Mengapa saya harus masuk penjara padahal saya tidak melakukan apa-apa?" ujar Ahmad kepada ABC News.

Kategori :