Kendaraan Bisa Mati di Atas Rel Kereta Api, Ini Penjelasannya

Kendaraan Bisa Mati di Atas Rel Kereta Api, Ini Penjelasannya

Foto: Kendaraan roda dua, roda empat dan seterusnya akan mati mesin secara tiba-tiba lantaran perputaran koil terhambat oleh medan magnet yang dari Kereta Api (KA) yang disalurkan melalui rel KA.-(MH Naim)-

RADARMETRO - Insiden tabrakan antara Kereta Api (KA) dengan kendaraan truk yang tiba-tiba mati mesin saat berada di atas rel kereta api terjadi dua kali di hari yang sama, Selasa (18/7) lalu. 

Yang pertama tabrakan terjadi antara KA Kuala Stabas dan truk tebu di KM 81 Desa Blambangan Pagar, Kecamatan Blambangan, Lampung Utara, sekira pukul 15.10 WIB.

Selanjutnya, kecelakaan melibatkan KA Brantas yang menabrak truk tronton mogok di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa malam sekira pukul 19.32 WIB.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) berikan penjelasan penyebab kendaraan tiba-tiba mati mesin diatas perlintasan sebidang alias rel kereta api.

Secara teknis, masing-masing lokomotif atau gerbong kereta api memiliki roda (boggie) yang digerakkan oleh dinamo sebagai unsur utamanya. Di dalam dinamo itu sendiri terdapat magnet yang cukup besar. 

"Jika lokomotif seri CC berarti ada tiga rangkaian boggie atau 6 buah dinamo besar," bunyi keterangan bagian Perkeretaapian, Bagus Setya yang diterima radarmetro.disway.id pada Kamis (20/7/2023).

Keberadaan magnet itu berdampak pada rel yang terbuat dari baja dan dapat menciptakan gelombang medan magnet sejauh 1 kilometer dari lokomotif.

BACA JUGA:KA Kuala Stabas vs Truk Tebu, PT KAI Minta Tanggungjawab Sopir

Dalam kata lain, semakin banyak lokomotif makan medan magnet yang ditimbulkan juga akan semakin kuat.

Lantas adakah pengaruh dengan kendaraan roda dua, roda empat, dan seterusnya?

Jadi, saat kendaraan bermotor melintasi rel Kereta api, kebanyakan menggunakan kecepatan rendah. 

Lantas apabila pengendara tidak memindahkan gigi mesin yang lebih rendah, maka putaran mesin dinamo kendaraan bermotor dan koil yang ada dapat seketika mati akibat faktor medan magnet boggie kereta api yang dihantarkan oleh rel kereta api. 

"Oleh karena itu petugas JPL selalu menutup pintu perlintasan sebelum KA mendekati perlintasan berjarak kurang lebih 3 kilometer," jelasnya.

Bila ada pengemudi tetap menerobos atau melintasi rel KA yg berjarak kurang dari 1 kilometer akan mengakibatkan mesin dinamo dan koil mobil yang sudah lemah dapat mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: