Upaya Konservasi dan Pelestarian : Peran Pohon Keruing dalam Keseimbangan Lingkungan Taman Nasional Way Kambas

Upaya Konservasi dan Pelestarian : Peran Pohon Keruing dalam Keseimbangan Lingkungan Taman Nasional Way Kambas

https://rimbakita.com/pohon-keruing/-(Istimewa)-

Oleh: Annisa Safitri,Fadillah Azzahrah, Putu Yunanda Putri, Ningsih, Tria Asri Wulandari, Muhammad Aqil Maulana dan Putri Alayda Anggraini pada 18 september 2023.

Tumbuhan keruing merupakan sekelompok pohon dalam genus Dipterocarpus yang berada di taman nasional way kambas (TNWK). Tumbuhan keruing umumnya dapat ditemukan di hutan primer, hutan sekunder, dan hutan rawa pada daerah dengan ketinggian 0 sampai 1.500 mdpl dan juga dapat tumbuh baik pada tanah berpasir dan berbatu.

Secara khusus, pohon keruing tumbuh dengan baik di tanah berlapis-lapis, yang banyak terdapat di hutan hujan tropis.

Tanaman keruing juga membutuhkan sinar matahari yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung atau di bawah hutan yang  lebat.

Pohon ini dapat tumbuh setinggi 65 meter dan mempunyai bentuk yang lebar, cabang ganda dan buah berbentuk kapsul dengan biji kecil.

Pohon keruing yang berada disekitaran saluran drainase bagian akarnya akan muncul disekitaran dinding saluran tersebut dikarenakan akar yang besar dan panjang sehingga membentuk lapisan lapisan akar disepanjang jalur saluran drainase.

Tanaman keruing (Dipterocarpus gracilis) dapat hidup pada habitat yang berbeda.  seperti di lokasi Way Kambas, Lampung, dan Cagar Alam Leuweung Sancang, Jawa Barat.

Perbandingan antara kedua habitat ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kondisi dan potensi populasi tanaman keruing.

Habitat keruing di Way Kambas, Lampung, tampaknya lebih beragam dan mendukung regenerasi yang lebih baik dengan populasi anakan yang cukup tinggi.

Di sisi lain, habitat keruing di Cagar Alam Leuweung Sancang, Jawa Barat, menghadapi ancaman kepunahan, dengan hanya ditemukan dua individu yang selamat.

Cagar Alam Leuweung Sancang yang terletak di Jawa Barat dilakukan penelitian untuk mencari habitat, potensi dan sebaran dari tanaman Dipterocarpus gracilis (keruing).

Habitat Dipterocarpus ini sendiri berada di lereng gunung bukit.

Kayu dari Tanaman Dipterocarpaceae digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk konstruksi bangunan, perabot rumah tangga, dan infrastruktur seperti jembatan, pelabuhan, dan kapal.

Selain itu, beberapa spesies Dipterocarpaceae juga menghasilkan produk non-kayu seperti damar, damar, tengkawang, dan kapur barus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: