Sejarah Singkat Taman Purbakala Pugung Raharjo, Lampung Timur
Foto: Punden Berundak di Situs Taman Purbakala Pugung Raharjo Lampung-(Istimewa)-
Selama masa perkembangan Islam, banyak prasasti ditemukan, termasuk Prasasti Dalung yang terbuat dari lempengan tembaga dalam bentuk Piyagem.
Piyagem ini telah diterjemahkan oleh Suwedi Montana pada tahun 1993 dan dimiliki oleh seorang warga bernama Rusdi Dalem dari desa Bojong, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.
BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Memahami Fungsi dan Signifikansi Artefak
Meskipun tidak menyebutkan nama Sultan Banten, kronologi Piyagem ini sesuai dengan akhir masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
Isinya mencakup peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Kesultanan Banten, yang mengatur berbagai aspek seperti hukum laut dan perdagangan.
Selain itu, Batu Nisan juga ditemukan di sebelah selatan situs Pugung Raharjo pada tahun 1979 selama kegiatan pemugaran. Batu Nisan ini terbuat dari batu poros dengan dimensi lebar 23,5 cm dan tinggi 63 cm.
Berdasarkan penemuan-penemuan di situs Pugung Raharjo, dapat disimpulkan bahwa situs ini adalah tempat pemukiman.
Budaya di situs Pugung Raharjo telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan dengan baik dan memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat.
Etnomedisin secara etimologis berasal dari gabungan kata ethno (etis) dan medicine (obat) (Silalahi, 2016).
Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahasa asal mula penyakit, sebab-sebab, dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu (Kristiyanto dkk., 2020).
Dengan kata lain etnomedisin adalah suatu pengobatan penyakit berdasarkan suatu adat yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan bahan yang tersedia dialam baik berupa hewan ataupun tumbuhan. Terdapat dua kategori penyakit pada kajian etnomedisin, yaitu personalistik dan naturalistik.
Personalistik adalah suatu sistem yang menunjukan penyakit yang disebabkan oleh intervensi dan suatu target yang aktif.
Penyakit menurut konsep personalisitk adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh makhluk supranatural, makhluk gaib, seperti hantu leluhur dan roh jahat.
Sedangkan penyakit menurut konsep naturalistik adanya konsep keseimbangan yang mana sehat dapat terjadi karena unsur didalam tubuh seperti panas, dingin, dan juga cairan tubuh berada dalam kondisi seimbang yang mana jika keseimbangan tersebut diganggu maka akan menyebabkan suatu penyakit (Kristiyanto dkk., 2020).
Berdasarkan hasil kunjungan ke Pugung raharjo belum terdapat catatan tertulis mengenai etnomedisin baik animal ataupun herbalmedisin yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: