Pesan-pesan Untuk Jajaran Rektor UM Metro 2023/2027

Pesan-pesan Untuk Jajaran Rektor UM Metro 2023/2027

Foto: Terlihat Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman, Ketua PWM Lampung Sudarman, Ketua PW Aisyiyah Lampung Enizar, Rektor UM Metro Nyoto Suseno serta didampingi para wakil rektor.-(MH Naim)-

Pembiaran itu sangat disayangkan olehnya dan dinilai hal yang sia-sia apabila tidak membuahkan hasil ke bermanfaatan. Mengingat mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi bisa memakan waktu waktu 6 bulan sampai 1 tahun. 

“Pergi ke lapangan kita hanya biarkan saja, eman-eman, itu mubadzir, ke mubadziran itu teman setan,” tuturnya

Ia berharap ke depannya tugas akhir mahasiswa dalam hal ini skripsi benar-benar didampingi oleh para dosen. Sehingga menjadikan UM Metro sebagai bank data persoalan masyarakat yang dapat dijadikan rujukan pemerintah.

“Kemudian perbaiki skripsi anak-anak jangan dilepas begitu saja, ini penyakit dunia kita,” tegasnya.

“Anak sekian ribu lo, skripsi hanya dibiarkan, itu harus dibuatkan quisioner yang bagus didata menjadi pusat data. Dan tiap tahun kita mengirim anak-anak ke lapangan, pasti UM Metro harus paling tau mengenai seluk beluk kelurahan-kelurahan, ditanya masalahnya apa oleh anak-anak dan ditulis; problem sosial ekonominya apa, teknologinya kurang apa, teknologi yang tepat apa,” imbuh Bambang.

Selanjutnya, Bambang juga berpesan agar intansi perguruan tinggi harus tanggap ilmu teknologi yang kian pesat berkembang mengikuti perubahan zaman.

“Bidang IT, tadi pak rektor mengucapkan E-learning, saya setuju. Era-nya era E-learning, gedungnya jangan banyak-banyak, sedikit saja yang cantik, separuh saja dari kapasitas sisanya dengan E-learning, zamannya sudah begitu,” sambungnya.

BACA JUGA:Kembali Ditunjuk Sebagai WR IV UM Metro, Berikut Fakta Tentang M Ihsan Dacholfany

Salah satu upaya peningkatan teknologi di dunia pendidikan, menurut Bambang, dengan membagi waktu para dosen mengajar juga didorong untuk menguasai bidang E-learning.

“Sistem E-learning, sistem modul-modul harus dibuat para dosen, separuh dari waktunya menulis modul dan selalu diperbaiki,” jelasnya.

Dan yang terakhir, Bambang mengutarakan bahwa UM Metro memiliki cita-cita besar mendirikan sebuah Fakultas Kedokteran. Dengan hal itu perlu penyempurnaan di berbagai hal, terutama tenaga pendidik.

Di sisi lain, ia menegaskan hal itu bukan mustahil. Namun, perlu sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pendidik yang mumpuni di masing-masing bidang kedokteran. Mengingat tiap mata kuliah akan diampu oleh satu dosen yang berkompeten.

“Bab jantung ya dokter jantung, bab mata ya dokter mata, bab dalam ya dokter dalam. Biometrik itu hampir 12 orang, semua mata kuliah satu dosen,” jelasnya.

Ia juga memberikan pesan monohok bahwa pendirian sebuah fakultas kedokteran sama halnya mendirikan enam program studi (Prodi).

“Maka pendirian fakultas kedokteran itu sama dengan 6 kali pendirian prodi lain, dibutuhkan 30 dosen, prodi lain hanya 5 dosen, rumah sakitnya nanti bisa kerja sama dengan milik pemda dengan bapak Wali Kota dan Wakil Walikota pakai aja ruang praktek yang masih ada,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: