Penjualan Obat Flu dan Batuk Meningkat 50 Persen, Begini Penjelasan Dinkes Metro

Penjualan Obat Flu dan Batuk Meningkat 50 Persen, Begini Penjelasan Dinkes Metro

Foto: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro Eko Hendro Saputra.-(Istimewa)-

RADARMETRO - Penjualan obat flu dan batuk pada Agustus 2023 di salah satu apotek Kota Metro mengalami peningkatan hingga 50 persen. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro menyebut masih di bawah ambang batas.

Kepala Dinkes Kota Metro Eko Hendro Saputra buka suara terkait merebaknya masyarakat yang mulai terjangkit flu dan batuk diduga akibat debu dari perbaikan infrastruktur jalan.

Eko mengaminkan bahwa debu menjadi salah satu faktor penyebab batuk dan flu. Namun, menurutnya faktor utama penyakit tersebut akibat dari perubahan iklim yang membuat daya tahan manusia menurun.

"Debu itu hanya salah satu faktor," ujar Eko saat dikonfirmasi radarmetro.disway.id pada gelaran Jambore Posyandu Kota Metro di TMII, Selasa (29/8/2023).

Dijelaskannya perubahan iklim dampak El Nino belakangan ini membuat sistem kekebalan tubuh manusia lemah, sehingga mudah terserang penyakit flu dan batuk.

"Biasanya sakit-sakitnya masyarakat (flu dan batuk) karena perubahan iklim saja," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa penyakit tersebut jumlah penderitanya masih dibawah ambang batas seiring kemandirian masyarakat memilih obat.

"Tapi kalau yang masih sederhana itu kan demam, terus batuk kecil, itu masyarakat sudah bisa mandiri menjaga kesehatannya, Itu karena daya tahan tubuh, minum obat sederhana sudah sembuh," tuturnya.

Namun pihaknya juga tidak menutup kemungkinan penderita akan merasakan flu dan batuk akut mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan perlu penanganan lebih lanjut.

"Kalau memang perlu diobati di Puskesmas, pasti ditangani oleh Puskesmas, apabila perlu dirujuk ya pasti ke rumah sakit," lanjutnya.

BACA JUGA:Jatuh Korban di Jalanan Kota Metro, Warga Minta Walikota Tanggungjawab Tegur Kontraktornya

Lebih jauh, Eko juga mengimbau agar masyarakat di Kota Metro pentingnya menghindari debu, salah satunya dengan cara menggunakan masker saat keluar rumah.

"Makanya masyarakat diimbau untuk menggunakan masker kalau keluar kalau pas musim debu, banyak di rumah, istirahat cukup," kata Eko.

Selain itu, pihaknya juga mengajak warga meningkatkan kesadaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk menjaga sistem kekebalan tubuh manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: