Sejarah singkat Taman Pugung Raharjo beserta pemanfaatan Benteng Parit untuk beberapa aspek Etnobiologi

Sejarah singkat Taman Pugung Raharjo beserta pemanfaatan Benteng Parit untuk beberapa aspek Etnobiologi

--

Pada zaman klasik Hindu- Budha di temukan Arca Bodhisatwa/Patung Putri Badariyah, Prasasti Bungkuk peninggalan Hindu-Budha yang artinya nenek moyang  telah melakukan hubungan perdagangan dan pelayaran sampai ke china, batu nisan peninggalan islam, peralatan rumah tangga, manik-manik, batu berlubang, kapak batu, dan lumpang batu (Ekwandari dkk., 2021)

Pada Pugung Raharjo terdapat sebuah benteng parit, pada umumnya parit merupakan alur yang lebar dan dalam, baik kering maupun digenangi air, yang dibuat dengan tujuan untuk pertahanan.

BACA JUGA:Sejarah Singkat Taman Purbakala Pugung Raharjo, Lampung Timur

Benteng parit yang ada memiliki keterkaitan dengan beberapa aspek etnobiologi diantaranya pada aspek etnoekologi  Benteng Parit yang memiliki  panjang 1,2 km mengelilingi situs Taman Purbakala Pugung Raharjo disisi timur parit ini dahulunya diduga berisi air yang dipercaya digunakan untuk mandi dan dapat membuat awet muda.

Pada aspek etnozoologi Benteng dengan ketinggian 3-5m tersebut dipercaya dapat berfungsi untuk perlindungan atau pertahanan dari serangan hewan buas dan mungkin serangan serta gangguan dari musuh antar kelompok suku.

Pada aspek etnobotani benteng parit yang ditumbuhi tanaman di sekelilingnya di percaya  dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, bahan makanan, atau dalam ritual dan upacara adat oleh masyarakat setempat (Dewi dkk., 2021)

Penemuan-penemuan dari zaman pra-sejarah seperti baru mayat, punden, benteng, dan lain sebaginya menunjukkan kompleksitas sejarah dan perkembangan budaya pada daerah Pugung Raharjo.

Persebaran agama juga terlihat dari peninggalan-peninggalan seperti prasasti galung dengan tulisan Arab, adanya archa, dan juga prasasti menunjukkan bahwa wilayah tersebut mengalami proses akulturasi dan perubahan dalam kepercayaan serta nilai-nilai masyarakatnya seiring berjalannya waktu.

Berkaitan dengan benteng parit dan pemanfaatannya di berbagai aspek etnobiologi menunjukan bahwa peninggalan tersebut penting untuk dilestarikan dan dibudidayakan.

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo: Memahami Fungsi dan Signifikansi Artefak

Pemahaman tentang adaptasi masyarakat Lampung terhadap perubahan lingkungan dan kebudayaan dari zaman pra-sejarah hingga masa kini sangat penting untuk menghargai warisan budaya, menjaga identitas dan keberlanjutan budaya masyarakat Lampung.

Referensi :

Dewi, B,P., Damasdino, F., Mahwastudya, W., Safitri, V, R. 2021. Pengembangan Wisata Budaya di Taman Purbakala Pugung Raharjo, Kabupaten Lampung Timur. Undergradute Conference on Lenguage, literature, and Culture (UNCLE), Vol.1, No.1

Ekwandari, Y, S., Triaristina, A., Susanto, H. 2021. Pemanfaatan situs purbakala Pugung Raharjo sebagai sumber belajar Sejarah untuk Mahasiswa. Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan, Vol.5, No.2, hal 103-116

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: