Konsep Dasar Ilmu Lingkungan

Konsep Dasar Ilmu Lingkungan

--

Adapun cara yang ditunjukkan komunitas peduli lingkungan ini ada yang menunjukkan dengan gerakan massal mematikan listrik selama 60 menit diberbagai Negara, berbagi ilmu dengan.

Pembentukan suatu komunitas di kampus mampu memberikan edukasi nyata kepada dosen, karyawan dan mahasiswa. Komunitas yang di bentuk dapat dalam skala universitas ataupun fakultas bahkan jurusan.

Komunitas lingkungan hidup yang terbentuk nantinya mampu memberikan edukasi terhadap warga kampus dengan melakukan road show memberikan seminar kecil dan melaksanakan kerja nyata untuk mengurangi dampak lingkungan yang tidak hanya dilakukan saat itu saja namun secara berkelanjutan.

Pembuatan vertikal garden dapat di terapkan, tidak pembuatan vertikal garden secara umumnya, ‘siapa yang menanam dia yang bertanggungjawab’ sistem ini akan membuat mahasiswa bertanggungjawab dengan apa yang dia tanam baik atau buruknya vertical garden yang dibuat semua akan dipublikasikan lewat media sosial komunitas yang ada dengan begitu mahasiswa akan merasa bangga saat yang ia tanam berhasil dan malu jika apa yang ditanam tidak dapat dia rawat dengan baik.

Pedestrian di kampuspun dapat menjadi kampanye yang berkelanjutan, tidak hanya sekedar dibuat track lari saja tapi di gunakan untuk mahasiswa berjalan kaki.

Besarnya pengendara kendaraan bermotor di lingkungan kampus UNS membuat pejalan kaki ataupun pengguna sepeda sangat kecil jumlahnya.

Penerapan one day with out motorcycle, dimana seorang atau sekumpulan orang meninggalkan kendaraan bermotor mereka untuk pergi ke kampus dan memposting foto mereka di media sosial kemudian menantang teman mereka untuk melakukan kegiatan yang sama yaitu meniggalkan kendaraan bermotor mereka dan berajalan kaki atau bersepeda ke kampus.

Komunitas yang dibentuk tidak hanya melakukan kampanye diatas, komunitas lingkungan hidup yang terbentuk dapat bekerjasama dengan pihak universitas sebagai contoh pengadaan tempat sampah yang tidak hanya 2 macam tetapi 3 yaitu sampah plastik, sampah botol (plastik) dan sampah organik (makanan, batang dan dedaunan).

Pemilahan ini berkonsep pada visi Kementrian lingkungan hidup menuju Indonesia bebas sampah2020. Sampah plastik sejatinya dapat di kirimkan ke ibu aminah seorang wirausahawan yang memanfaatkan sampah plastik.

Sampah botol (plastik) dapat di loakkan, dan sampah organik akan diolah oleh mahasiswa UNS sendiri untuk dijadikan pupuk.

Hal sederhana yang sulit untuk sebagian orang menerapkannya, ide ini tidak dapat terlaksana jika tidak ada keseriusan dari masyarakat kampus (dosen, karyawan dan mahasiswa) maka dari itu pemebentukan komunitas lingkungan di kampus sangat penting sebagai pengingat masyarakat kampus untuk mengurangi kerusakan lingkungan tidak hanya dukungan infrastruktur yang ramah lingkungan juga pembentukan karakter manusia yang peduli terhadap lingkungan hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: