KPK Curhat Dapat Teror Setelah Penetapan Tersangka Kasus Basarnas, MAKI : Cemen!

RADARMETRO- Pimpinan KPK mengungkapkan sejumlah petingginya mendapatkan teror Pasca penetapan Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi.

Teror berupa kiriman karangan bunga tersebut diungkap Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

Menanggapi 'curhatan' Ghufron tersebut Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman menilai pimpinan KPK tersebut 'cemen' dan takut karena menceritakan teror tersebut ke media.

"Itu namanya cemen. Cuma karangan bunga aja, dengan ngomong-ngomong ke media berarti takut," kata Boyamin kepada awak media, Senin (31/7/2023).

Dia menganggap pimpinan KPK seperti anak kecil yang sedang ketakutan dengan mengadukan hal tersebut kepada media.

"Pimpinan KPK ternyata cemen dan takut. Cuman gitu aja dipublikasikan itu kan kelihatan kanak-kanak banget," ujar Bonyamin.

BACA JUGA:Puspom TNI Resmi Tetapkan Kabasarnas Jadi Tersangka, Jenderal Bintang Tiga Ditahan di Puspom AU

Bonyamin menilai apa yang dilakukan pimpinan KPK tersebut semakin menunjukan bahwa mereka tidak memiliki kapabilitas untuk memimpin KPK.

"Aku semakin yakin, mereka itu tidak layak untuk jadi pimpinan KPK," tandasnya.

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menceritakan bahwa dua petingginya mendapatkan teror berupa kiriman karangan bunga.

Karangan bunga yang ditujukan ke rumah dua pejabat KPK, yakni ke rumah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Penyidikan sekaligus Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Brigjen Asep Guntur, Jumat (28/7/2023) malam.

Dalam karangan bunga ke rumah Asep termuat kalimat 'Selamat Atas Keberhasilan Anda Bapak Asep Guntur Rahayu Memasuki Pekarangan Tetangga'.

BACA JUGA:Didatangi Jenderal TNI, KPK Minta Maaf Soal Penetapan Tersangka Kabasarnas

Selain dua rekannya yang mendapat kiriman bunga bernada teror tersebut, Ghufron juga sempat menceritakan bahwa dirinya juga 'diserang' dengan tuduhan telah mengikuti akun porno di Twitter.

Sumber: